Sumber foto: Google

Biaya Sekolah Terus Melonjak, Kelas Menengah Semakin Terjepit?

Tanggal: 17 Mei 2025 14:14 wib.
Tampang.com | Tahun ajaran baru belum dimulai, tapi kekhawatiran para orang tua sudah memuncak. Kenaikan biaya pendidikan kembali menghantam dompet kelas menengah. Dari uang pangkal, SPP, hingga biaya seragam dan kegiatan sekolah, semuanya mengalami lonjakan.

Kelas Menengah: Tidak Miskin, Tapi Tidak Cukup Kaya
Kelas menengah menjadi kelompok paling terdampak dalam isu ini. Tidak tergolong miskin sehingga tak mendapat bantuan, tapi juga tidak cukup kaya untuk tak khawatir soal biaya pendidikan anak.

“Kami punya dua anak. Total biaya masuk sekolah tahun ini lebih dari Rp15 juta. Itu belum termasuk iuran bulanan dan kegiatan sekolah,” ungkap Dedi, karyawan swasta di Bekasi.

Inflasi Pendidikan di Atas Rata-Rata Kenaikan Harga Barang
Data BPS mencatat inflasi pendidikan berada di atas rata-rata inflasi nasional. Ini menandakan bahwa biaya pendidikan naik lebih cepat dibanding harga kebutuhan pokok lainnya. Sayangnya, kenaikan gaji tidak sejalan dengan lonjakan ini.

“Kalau tiap tahun naik, tapi gaji stagnan, artinya beban hidup makin berat. Banyak keluarga akhirnya memilih sekolah yang lebih murah, meski kualitasnya menurun,” ujar Mira Aulia, peneliti ekonomi keluarga dari CORE Indonesia.

Sekolah Negeri Tak Lagi Sepenuhnya Gratis
Meski pemerintah menjanjikan pendidikan gratis di sekolah negeri, kenyataannya banyak biaya tersembunyi. Sumbangan sukarela yang tak benar-benar sukarela, biaya ekstrakurikuler, hingga iuran komite tetap memberatkan orang tua.

Solusi: Transparansi Anggaran dan Subsidi Berbasis Pengeluaran Riil
Pemerintah perlu merevisi sistem bantuan pendidikan agar tak hanya menyasar kelompok miskin, tetapi juga mempertimbangkan beban pengeluaran keluarga kelas menengah. Selain itu, sekolah perlu transparan dalam menyusun anggaran dan pengelolaan dana.

“Kelas menengah yang makin tercekik bisa menciptakan ketimpangan baru dalam akses pendidikan, dan itu berbahaya bagi masa depan bangsa,” jelas Mira.

Pendidikan Bukan Komoditas, Tapi Kebutuhan Dasar
Jika pendidikan terus dibiarkan menjadi lahan komersialisasi, maka ketimpangan sosial hanya akan semakin dalam. Negara harus hadir menjamin bahwa setiap anak, tanpa melihat status ekonomi orang tuanya, bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved