BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Hingga Rp2,36 Triliun
Tanggal: 27 Apr 2025 10:51 wib.
Tampang.com | Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik mencapai Rp2,36 triliun pada pekan keempat bulan April 2025. Capaian ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika ekonomi dunia.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, merinci bahwa jumlah tersebut berasal dari beberapa sektor keuangan, terutama pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Modal asing masuk bersih di pasar SBN tercatat sebesar Rp11,13 triliun. Namun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp1,33 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp7,44 triliun. Dengan demikian, total aliran modal asing masuk bersih menjadi sebesar Rp2,36 triliun," ujar Ramdan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/4/2025).
Meskipun terdapat aliran keluar dari pasar saham dan SRBI, penguatan aliran masuk di SBN tetap menjadi penopang positif bagi stabilitas keuangan domestik. Menurut BI, pergerakan ini mencerminkan minat investor asing terhadap instrumen berpendapatan tetap Indonesia yang dinilai lebih stabil di tengah ketidakpastian global.
Bank Indonesia (BI) juga menilai, faktor fundamental ekonomi nasional yang tetap terjaga menjadi salah satu alasan utama arus modal asing tetap mengalir ke Indonesia. Beberapa indikator seperti inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang kuat, serta pertumbuhan ekonomi yang solid di kuartal pertama 2025 memberikan sentimen positif di mata investor.
Sejalan dengan itu, BI terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi ganda di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Hal ini bertujuan untuk menjaga volatilitas nilai tukar agar tetap terkendali dan mendukung perekonomian nasional.
Sementara itu, tekanan global seperti ketidakpastian arah kebijakan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dan gejolak geopolitik di beberapa kawasan dunia masih menjadi faktor eksternal yang perlu diantisipasi ke depan.
Ramdan juga menekankan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"BI tetap berkomitmen untuk memastikan stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk melalui pengelolaan aliran modal asing secara optimal," tambahnya.
Kinerja positif aliran modal asing ini disambut baik oleh pelaku pasar di dalam negeri. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun menunjukkan penguatan terbatas selama periode tersebut, didukung optimisme terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang kokoh.
Ke depan, Bank Indonesia berharap tren aliran modal asing masuk dapat terus terjaga, seiring dengan upaya pemerintah dalam mempercepat reformasi struktural dan meningkatkan iklim investasi.
Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu tujuan investasi menarik di kawasan Asia Tenggara. Stabilitas sektor keuangan dan komitmen terhadap reformasi ekonomi menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan investor di tengah ketidakpastian global.