Sumber foto: Google

Berlibur di Dalam Negeri: Solusi Menghadapi Efisiensi Anggaran Hotel BUMN

Tanggal: 27 Mar 2025 11:57 wib.
Tampang.com | Dalam menghadapi pemangkasan anggaran pemerintah, InJourney Hospitality menilai bahwa mendorong masyarakat untuk berlibur di dalam negeri menjadi solusi strategis bagi keberlangsungan hotel-hotel BUMN. Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat, menyebutkan bahwa peningkatan wisata domestik bisa membantu menyeimbangkan dampak pengurangan anggaran pemerintah pada sektor perhotelan.

Wisata Dalam Negeri Sebagai Alternatif Liburan

Christine menekankan bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi wisata unggulan yang bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang biasanya berlibur ke luar negeri. Beberapa Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang menjadi fokus pengembangan adalah:



Borobudur (Jawa Tengah)


Mandalika (NTB)


Danau Toba (Sumatera Utara)


Labuan Bajo (NTT)


Likupang (Sulawesi Utara)



Hotel-hotel BUMN yang dikelola oleh InJourney Hospitality tersebar di berbagai daerah strategis, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali, yang dekat dengan objek wisata utama.

“Kami berharap peningkatan kunjungan wisatawan domestik juga berdampak positif pada pengeluaran wisata di dalam negeri, sehingga ekonomi lokal tetap bergerak,” ujar Christine.

Ekspansi ke Sektor Swasta dan Wisatawan Mancanegara

Selain menargetkan wisatawan domestik, InJourney Hospitality juga mulai menyasar pasar swasta dan wisatawan mancanegara (wisman) sebagai bagian dari strategi peningkatan pendapatan. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:



Kerja sama dengan agen perjalanan wisata untuk menawarkan paket bundling menginap dan berwisata


Menghadirkan acara-acara internasional untuk menarik tamu dari luar negeri


Menawarkan ruang pertemuan untuk perusahaan global yang membutuhkan venue untuk rapat dan konferensi



Fokus pada Bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)

Salah satu strategi utama yang diterapkan InJourney Hospitality adalah memanfaatkan hotel BUMN sebagai venue untuk event berskala besar. Beberapa hotel yang disiapkan untuk mendukung kegiatan MICE meliputi:



Bali Beach Hotel, yang memiliki kapasitas 5.000 pax untuk konvensi dan 273 kamar untuk akomodasi tamu konferensi.


Hotel-hotel lain di jaringan InJourney yang siap menjadi tempat pelaksanaan seminar, pertemuan bisnis, dan pameran internasional.



Beradaptasi dengan Perubahan Tren Bisnis Hotel

Marketing Group Head InJourney, Retna Murti, menambahkan bahwa sektor perhotelan BUMN tidak bisa lagi bergantung hanya pada pelanggan dari kementerian dan lembaga pemerintah. Saat ini, fokus utama adalah merambah sektor swasta dan bisnis internasional untuk menjaga stabilitas okupansi hotel.

“Kalau dulu kita lebih banyak menunggu tamu dari kementerian, sekarang kita harus lebih giat menargetkan pasar swasta dan internasional,” kata Retna.

Dengan berbagai strategi ini, hotel-hotel BUMN di bawah InJourney Hospitality diharapkan dapat bertahan dan berkembang di tengah kebijakan efisiensi anggaran, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata domestik dan internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved