Benarkah Grup Djarum Akuisisi 559 Juta Saham RS Hermina? Yu Simak!
Tanggal: 30 Jun 2025 10:34 wib.
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), yang merupakan emiten pengelola jaringan rumah sakit Hermina, baru saja mengumumkan penjualan saham yang cukup signifikan. Pada tanggal 25 Juni 2025, perseroan berhasil menjual sebanyak 559,18 juta saham, dengan total nilai mencapai sekitar Rp 1,04 triliun. Pembeli dalam transaksi ini adalah PT Dwimuria Investama Andalan, yang diketahui merupakan salah satu entitas usaha dari Grup Djarum.
Yulisa Khiat, Wakil Direktur Utama HEAL, mengungkapkan bahwa setelah proses pengalihan saham ini, saldo saham treasuri perusahaan akan menjadi nol. Saham-saham yang diakuisisi oleh Grup Djarum tersebut merupakan hasil dari program pembelian kembali atau buyback yang telah dilaksanakan oleh Medikaloka Hermina sebelumnya. Yulisa juga menegaskan bahwa perusahaan dan Dwimuria Investama tidak memiliki afiliasi dalam hubungan tersebut, yang menunjukkan adanya transparansi dalam transaksi ini. Informasi ini diumumkan kepada publik melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 27 Juni 2025.
Dalam laporan kinerja keuangan kuartal I tahun 2025, Rumah Sakit Hermina melaporkan adanya penurunan pendapatan sebesar 0,82 persen. Pada periode Januari-Maret 2025, total pendapatan yang tercatat mencapai Rp 1,6 triliun, menurun dari Rp 1,7 triliun yang diraih pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan yang signifikan masih banyak berasal dari layanan rawat inap, yang berkontribusi sebesar Rp 998 miliar. Rincian pendapatan ini menunjukkan bahwa Rp 371,3 miliar didapat dari layanan rawat inap, sementara Rp 279 miliar berasal dari penjualan obat dan perlengkapan medis, serta Rp 188 miliar dari jasa medis.
Di sisi lain, rawat jalan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 622 miliar, dengan rincian Rp 256 miliar berasal dari produk obat dan perlengkapan medis, Rp 197 miliar dari layanan poliklinik, dan Rp 109 miliar dari layanan penunjang medis dan diagnostik. Pada periode yang sama, laba bersih perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 160,5 miliar, turun dari Rp 243,9 miliar pada kuartal I tahun sebelumnya.
Dengan terus berkembangnya jaringan Rumah Sakit Hermina, saat ini, mereka telah memiliki 52 rumah sakit yang tersebar di 63 kota di 17 provinsi di seluruh Indonesia. Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen Hermina untuk menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas. Ekspansi ini termasuk pembukaan Rumah Sakit Hermina Nusantara sebagai rumah sakit ke-50 dan Rumah Sakit Hermina PIK II sebagai rumah sakit ke-52 dalam jaringan mereka. Dengan total kapasitas tempat tidur mencapai 7.613 unit, Hermina semakin siap untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Indonesia.