Bedah Saham Asuransi Grup Pertamina (TUGU), Ini Rekomendasinya
Tanggal: 17 Jun 2024 20:28 wib.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatatkan kinerja yang cukup stabil di tengah tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Pada perdagangan terakhir, saham TUGU ditutup pada harga Rp1.025. Meskipun mengalami fluktuasi di rentang harga Rp1.025 sampai Rp1.275 sejak awal tahun, TUGU tetap menunjukkan kestabilan. Puncak harga terjadi pada saat pengumuman mengenai dividen dengan imbal hasil total di 14%.
Secara fundamental, TUGU berhasil tumbuh positif selama ini. Anak usaha Pertamina ini berhasil mencatatkan pertumbuhan yang terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. Penghimpunan premi bruto TUGU tumbuh 13% secara compounded annual growth rate (CAGR) dalam periode 2021-2023. Total pendapatan juga meningkat rata-rata 12% secara CAGR. Laba bersih perusahaan bahkan melesat 99% secara CAGR, yang didorong oleh pendapatan satu waktu (one time revenue) dari kasus legal dengan Citibank pada 2023.
Tidak hanya itu, dari sisi aset, TUGU mencatatkan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 12%. Ekuitas emiten secara konsolidasi juga meningkat rata-rata 8% per tahun dengan total mencapai Rp10,28 triliun pada akhir 2023. Hal ini menempatkan TUGU sebagai salah satu perusahaan asuransi umum dengan ekuitas terbesar di Indonesia. Hal ini tercermin dari nilai Risk Based Capital TUGU yang mencapai 530% pada akhir 2023, yang mencerminkan tingkat kesehatan yang tinggi dan kemampuan menyerap risiko yang besar serta berpotensi untuk peningkatan bisnis yang lebih besar ke depannya.
Sebagai analis dari Jasa Utama Capital Sekuritas, Yazid Muammar menyebutkan bahwa kekuatan TUGU terletak pada fokusnya pada segmen korporasi sambil mengembangkan segmen ritel. Kehadiran TUGU dalam captive market Pertamina Group dan BUMN pada umumnya telah memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan.
TUGU juga tergolong tinggi dalam kebijakan pembagian dividen. Perusahaan ini telah membayar dividen secara konsisten setiap tahunnya, dengan payout ratio dalam 3 tahun terakhir mencapai 40%. Dividen yield TUGU pada tahun keuangan 2023 bahkan mencapai 14%, menjadikannya sebagai emiten dengan dividen yield terbesar pada kelompok asuransi maupun indeks IDXFinance.
Dari segi valuasi, TUGU masih tergolong murah. Rasio price to book value (PBV) TUGU berada di kisaran 0,38x sampai 0,4x, yang menunjukkan bahwa saham TUGU cenderung masih murah dibandingkan asuransi dan entitas finansial lainnya. Dengan angka ini, harga wajar TUGU diestimasi berada di kisaran 2.120 sampai Rp2.750, menunjukkan potensial upside dari saham TUGU.
Meskipun demikian, kelemahan TUGU terletak pada segmen industri asuransi yang cenderung belum menjadi favorit bagi investor saham. Namun, dari berbagai indikator fundamental, TUGU memenuhi kriteria untuk beberapa tujuan investasi, seperti dividen, maupun value investing.
Dengan pertumbuhan yang positif serta hasil fundamental yang kuat, saham TUGU menjadi salah satu pilihan menarik bagi para investor di pasar saham saat ini. Dengan kondisi ekonomi yang stabil, potensi pertumbuhan perusahaan asuransi seperti TUGU dapat memberikan nilai tambah bagi portofolio investasi. Meskipun demikian, tetap diperlukan kajian yang mendalam serta pemahaman yang baik mengenai risiko investasi saham sebelum mengambil keputusan.