Sumber foto: Google

BBM Subsidi Langka di SPBU, Rakyat Kecil Kian Terjepit! Ada Apa dengan Kuota?

Tanggal: 14 Mei 2025 20:14 wib.
Tampang.com | Beberapa pekan terakhir, antrean panjang kembali terlihat di sejumlah SPBU yang menjual bahan bakar subsidi seperti Pertalite dan Solar. Sejumlah warga mengaku kesulitan mendapat BBM jenis subsidi tersebut, dan mulai curiga adanya pembatasan kuota secara diam-diam oleh pemerintah.

Pertalite dan Solar Kerap Kosong
Di wilayah Jabodetabek hingga sejumlah kota di Jawa Tengah dan Sumatera Barat, SPBU kerap kehabisan stok BBM subsidi lebih cepat dari biasanya. Beberapa pengemudi ojek online mengaku harus berpindah-pindah SPBU hanya untuk mendapatkan satu tangki penuh.

“Biasanya siang masih ada, sekarang jam 10 pagi saja sudah habis. Ini bukan kebetulan,” ujar Farhan, pengemudi ojek online di Bekasi.

Distribusi Tak Merata, SPBU Daerah Terpencil Paling Terdampak
Di luar Jawa, masalah makin parah. Di sejumlah SPBU daerah pelosok, warga bahkan harus antre hingga dua jam untuk mengisi BBM. Ini menambah beban biaya transportasi dan operasional, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pemerintah dan Pertamina Bungkam Soal Kuota
Pemerintah belum memberikan pernyataan resmi terkait kemungkinan pengurangan kuota BBM subsidi. Pertamina hanya menyebut "penyesuaian distribusi" sebagai bagian dari evaluasi kebijakan energi nasional. Namun, pernyataan tersebut justru memicu spekulasi liar di masyarakat.

“Kalau benar dikurangi, rakyat berhak tahu. Jangan main sembunyi,” tegas Irma Sari, peneliti kebijakan energi dari Energy Watch Indonesia.

Subsidi Energi Terus Membengkak, Rakyat Jadi Korban
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran bahwa pengendalian subsidi dilakukan dengan cara tersembunyi, bukan melalui kebijakan terbuka. Padahal, anggaran subsidi energi kerap jadi beban APBN, dan pemangkasan seharusnya disosialisasikan secara transparan.

Solusi: Transparansi Data dan Skema Subsidi Berkeadilan
Pakar energi menyarankan pemerintah segera membuka data distribusi dan kuota BBM subsidi secara real-time kepada publik. Selain itu, skema subsidi berbasis penerima langsung (targeted subsidy) lebih efektif daripada subsidi terbuka yang rentan disalahgunakan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved