BBM Subsidi Boros Lagi? Pemerintah Pertimbangkan Skema Pembatasan Bertahap
Tanggal: 27 Mei 2025 22:19 wib.
Tampang.com | Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali meningkat tajam di berbagai wilayah Indonesia. Lonjakan ini membuat pemerintah mempertimbangkan skema pembatasan bertahap demi memastikan subsidi energi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Konsumsi Melebihi Kuota, Anggaran Terancam Bengkak
Data sementara menunjukkan bahwa kuota Pertalite dan Solar bersubsidi berisiko terlampaui sebelum akhir tahun. Ini memicu kekhawatiran akan membengkaknya anggaran subsidi energi negara, yang sebelumnya sudah ditekan agar tetap terkendali.
Selain tingginya permintaan, distribusi BBM subsidi yang belum terkontrol juga dianggap menjadi penyebab utamanya. Banyak kendaraan pribadi masih menikmati harga subsidi yang seharusnya ditujukan bagi sektor transportasi umum dan logistik.
Skema Pembatasan Mulai Disiapkan
Pemerintah mulai menyusun opsi pembatasan melalui sistem digital, seperti integrasi dengan aplikasi MyPertamina. Rencananya, hanya kendaraan dengan registrasi terverifikasi yang boleh membeli BBM subsidi. Uji coba sistem ini telah dilakukan di sejumlah daerah dan akan diperluas secara bertahap.
Selain itu, regulasi tambahan untuk pengawasan distribusi di SPBU juga tengah disiapkan agar tidak ada penyimpangan penyaluran BBM bersubsidi.
Respons Publik dan Tantangannya
Rencana ini menuai beragam reaksi. Sebagian masyarakat mendukung karena tujuannya adalah keadilan dan efisiensi. Namun, ada pula yang mengeluhkan potensi kerumitan teknis, terutama bagi pengguna yang belum akrab dengan sistem digital. Pemerintah pun diminta memberikan edukasi dan pendampingan saat implementasi nanti.
Langkah Penguatan Jangka Panjang
Di tengah fluktuasi harga minyak dunia, strategi pembatasan ini dinilai sebagai solusi realistis untuk menjaga fiskal negara tetap sehat. Ke depan, pemerintah juga mendorong peralihan ke energi alternatif dan kendaraan listrik sebagai bagian dari transisi energi nasional.