BBM Naik Lagi Tanpa Pemberitahuan, Biaya Hidup Rakyat Diam-diam Meningkat!

Tampang.com | Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax dan Dexlite kembali mengalami kenaikan pada awal Mei 2025. Ironisnya, kenaikan ini terjadi tanpa pengumuman besar dari pemerintah atau pihak Pertamina, sehingga banyak masyarakat baru menyadari saat mengisi di SPBU.

Kini, Pertamax dijual seharga Rp14.800 per liter (naik Rp600), dan Dexlite menyentuh Rp16.150 per liter. Kenaikan ini menyulut kekhawatiran atas efek domino terhadap harga barang dan jasa lainnya.

“BBM naik diam-diam, tapi dampaknya luas. Ongkos transportasi dan harga bahan pokok pasti ikut naik,” ujar Eko Nugroho, dosen ekonomi energi dari Universitas Trisakti.

Tidak Ada Regulasi Kenaikan?
Meskipun BBM non subsidi dilepas ke harga pasar, banyak yang mempertanyakan mengapa kenaikannya tidak disosialisasikan dengan baik. Masyarakat merasa kebijakan energi nasional kini makin tidak berpihak pada kepentingan publik.

“Pemerintah seharusnya memberi transparansi, bukan membiarkan masyarakat dikagetkan di pom bensin,” tegas Eko.

Dampak Langsung ke Dompet Rakyat
Kenaikan BBM non subsidi terutama dirasakan oleh:



Pengendara roda empat yang tidak mendapat subsidi


Jasa transportasi online yang harus menanggung beban operasional lebih tinggi


Industri kecil dan menengah yang mengandalkan pengiriman logistik



Efek lanjutan berupa kenaikan ongkos kirim, harga bahan makanan, hingga inflasi komoditas diprediksi akan meningkat dalam waktu dekat.

Solusi: Transparansi & Intervensi Harga?
Para ekonom menekankan bahwa pemerintah perlu:



Menyediakan mekanisme pemberitahuan resmi setiap kali harga BBM berubah


Memastikan kenaikan tidak terlalu sering dan tidak melonjak drastis


Memberikan subsidi silang bagi pelaku UMKM yang terdampak langsung



Jika tren ini dibiarkan, tekanan terhadap biaya hidup masyarakat akan semakin berat, terutama menjelang semester kedua 2025.