Banyak Terkendala Legalitas dan Modal, UMKM Masih Sulit Tembus Program Makan Bergizi Gratis
Tanggal: 17 Mei 2025 15:15 wib.
Tampang.com | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digencarkan pemerintah rupanya belum bisa diikuti secara luas oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penyebab utamanya adalah masih banyaknya pelaku UMKM yang belum memiliki legalitas usaha dan akses terhadap modal usaha.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kependudukan, dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki, dalam acara peluncuran Mastercard Small Business Barometer Report 2025 di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
"Sejak awal, konsep MBG sebenarnya ingin melibatkan UMKM secara kuat. Tapi realitanya, banyak tantangan yang harus kita benahi dulu," ujar Maliki.
Separuh UMKM Belum Legal, Akses Modal Terhambat
Laporan Mastercard menyebutkan, sebanyak 50 persen UMKM di Indonesia belum memiliki legalitas usaha. Dari yang sudah terdaftar pun, hanya 30 persen yang memiliki Izin Tempat Usaha, dan 19 persen memiliki Nomor Izin Usaha. Padahal, syarat dasar untuk bisa menjadi mitra resmi MBG adalah legalitas usaha yang sah agar bisa lolos proses penawaran atau bidding.
Tanpa legalitas, UMKM juga kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dari bank atau dukungan dari pemerintah. Ini menjadi salah satu penghambat utama mereka untuk berkembang.
“Ini menjadi PR besar kita, agar intervensi yang kita berikan mampu mendorong UMKM untuk lebih sadar dan mau memformalkan usahanya,” tambah Maliki.
Minim Modal, Kualitas dan Ekspansi Terbatas
Selain legalitas, masalah permodalan juga menjadi kendala besar. Hanya sekitar 30 persen UMKM yang berhasil mengakses kredit usaha. Sisanya tidak mampu mengakses pembiayaan karena bunga pinjaman terlalu tinggi atau tak memiliki jaminan yang cukup.
Modal ini sangat penting bukan hanya untuk menjaga kualitas makanan yang dihasilkan, tapi juga untuk memperluas pasar dan meningkatkan kapasitas produksi.
“Banyak yang bilang tidak butuh kredit, tapi di lapangan, alasan utama mereka adalah sulitnya syarat dan tingginya bunga,” jelas Maliki.
Peran Strategis UMKM Masih Terbuka
Meski tantangannya besar, peluang bagi UMKM untuk ikut dalam program MBG tetap terbuka lebar. Pemerintah telah membuka proses pendaftaran mitra MBG secara digital melalui situs bgn.go.id secara gratis dan transparan.
Per Januari 2025, sebanyak 140 UMKM telah berhasil bergabung dalam rantai pasok program MBG. Ribuan lainnya—termasuk koperasi dan BUMDes—masih dalam tahap evaluasi.
Selain membantu pemenuhan kebutuhan pangan bergizi, keterlibatan UMKM di MBG juga diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal dari hulu ke hilir, mulai dari petani, peternak, hingga pelaku usaha kuliner kecil di daerah.