Bank Digital Mulai Menggila! Bunga Tabungan Naik Jadi 7 Persen, Bank Konvensional Ketar-Ketir

Tampang.com | Persaingan dunia perbankan Indonesia makin panas! Sejumlah bank digital mulai menggebrak pasar dengan menawarkan bunga tabungan yang fantastis—hingga 7 persen per tahun. Ini jadi magnet kuat bagi generasi muda dan nasabah yang melek digital.

Bunga Tabungan Tinggi Jadi Senjata Utama
Bank digital seperti Bank Jago, Blu, dan Line Bank mulai berlomba menaikkan suku bunga tabungan. Tujuannya jelas: menarik dana pihak ketiga dan memperluas basis pengguna aktif. Dengan bunga tinggi dan aplikasi yang ramah pengguna, mereka berhasil mencuri perhatian pasar yang sebelumnya dikuasai bank-bank konvensional.

“Daripada dapat bunga 0,5 persen di bank biasa, mending pindah ke bank digital,” kata seorang nasabah muda yang mengaku baru memindahkan seluruh dananya.

Bank Konvensional Mulai Waswas
Langkah agresif bank digital ini mulai menekan bank-bank besar yang selama ini mengandalkan loyalitas nasabah lama. Mereka harus memutar strategi untuk mempertahankan nasabah yang mulai mempertanyakan manfaat menabung di bank tradisional dengan bunga rendah dan biaya admin yang menjengkelkan.

Beberapa bank besar sudah mulai merespons dengan menaikkan sedikit bunga atau mengembangkan platform digital mereka sendiri—meski masih belum semenarik bank digital murni.

Apa Dampaknya ke Ekonomi Makro?
Peningkatan bunga tabungan bisa berdampak pada biaya dana (cost of fund) perbankan. Artinya, bank akan lebih selektif memberi pinjaman, dan ini bisa mempengaruhi laju kredit serta aktivitas sektor riil.

Namun di sisi lain, daya tarik bunga tinggi juga bisa meningkatkan kebiasaan menabung masyarakat, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z.

Nasabah Perlu Waspada Terhadap Risiko
Meskipun iming-iming bunga tinggi sangat menggoda, para ahli mengingatkan agar nasabah tetap memperhatikan faktor keamanan. Pastikan bank digital tersebut terdaftar dan diawasi OJK serta dijamin oleh LPS.