ASEAN Pilih Negosiasi, Bukan Balas Tarif Trump
Tanggal: 7 Apr 2025 18:33 wib.
Tampang.com | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa negara-negara ASEAN sepakat untuk tidak melakukan aksi balasan (retaliasi) terhadap kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan Airlangga usai pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).
"ASEAN tidak mengambil langkah retaliasi. Hampir semua negara ASEAN mengambil pendekatan yang sama," kata Airlangga.
Respons Masing-Masing Negara ASEAN
Menurut Airlangga, setiap negara anggota ASEAN telah memiliki pendekatan masing-masing dalam menanggapi tarif baru yang diberlakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Sebagai contoh:
Vietnam bahkan telah menurunkan seluruh tarif bea masuk impor dari AS menjadi 0 persen.
Malaysia, Thailand, dan Kamboja memilih jalur negosiasi.
Indonesia sendiri juga akan mengambil langkah diplomasi dagang serupa, sambil memperkuat kerja sama dalam kerangka Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) bersama Malaysia.
Tarif Trump dan Dampaknya pada Kawasan
Sebelumnya, Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik yang dikenakan kepada sejumlah negara, termasuk negara-negara Asia Tenggara. Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen, yang akan mulai diberlakukan pada 9 April 2025.
Berikut daftar tarif untuk beberapa negara ASEAN:
Vietnam: 46%
Thailand: 36%
Malaysia dan Brunei Darussalam: 24%
Kamboja: 49%
Singapura dan Timor Leste: 10%
Filipina: 17%
Laos: 48%
Myanmar: 44%
Sementara tarif untuk negara-negara di luar ASEAN juga cukup tinggi:
China: 34%
Uni Eropa: 20%
Korea Selatan: 25%
Jepang: 24%
Indonesia Dorong Diplomasi Ekonomi
Airlangga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan terburu-buru mengambil langkah konfrontatif. Pemerintah memilih memperkuat posisi melalui diplomasi ekonomi dan penguatan perjanjian bilateral.
“Jalur kita adalah negosiasi. Kita ingin menjaga hubungan dagang yang sehat, bukan memperkeruh situasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga menyampaikan sikap serupa, bahwa Indonesia akan menanggapi kebijakan ini dengan kepala dingin dan semangat berunding.
ASEAN Ingin Stabilitas, Bukan Eskalasi
Pilihan ASEAN untuk tidak membalas tarif Trump menunjukkan bahwa kawasan ini lebih mengedepankan stabilitas perdagangan dan solusi diplomatis. Langkah ini juga memperlihatkan solidaritas regional dalam menghadapi tantangan perdagangan global.
Dengan pendekatan ini, ASEAN berharap AS membuka ruang negosiasi yang lebih adil, sekaligus menjaga kelangsungan hubungan ekonomi jangka panjang yang saling menguntungkan.