Sumber foto: Unsplash

AS-Eropa Bakal Topang Ekonomi Global 2024, China Ambruk

Tanggal: 17 Jul 2024 20:05 wib.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 akan tetap meningkat sebesar 3,2%. Perkiraan tersebut didasarkan pada penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Konsumsi yang kuat dan stimulus fiskal di kedua wilayah tersebut diyakini akan memberikan dukungan yang kuat terhadap ketahanan ekonomi mereka.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,2% dipicu oleh kinerja positif dari AS dan Eropa. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi AS yang tetap baik juga didukung oleh konsumsi yang kuat serta stimulus fiskal yang diterapkan. Sedangkan untuk Eropa, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan lebih tinggi karena adanya perbaikan dalam sektor ekspor dan investasi.

Perry menyampaikan pandangannya terkait perkiraan ekonomi global saat menggelar konferensi pers di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Rabu, 17 Juli 2024. Dengan kondisi tersebut, maka AS dan Eropa akan turut serta menopang pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024.

Sementara itu, China tidak diprediksi akan tumbuh kuat pada tahun yang sama karena melemahnya permintaan domestik. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya tingkat inflasi energi dan penurunan aktivitas di sektor perumahan di negara tersebut.

Perry menyatakan bahwa China masih menghadapi persoalan dalam hal kekuatan pertumbuhan ekonomi akibat dari lemahnya permintaan domestik. Faktor-faktor ini menjadi penyebab utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi China tidak seoptimal yang diperkirakan.

Meskipun demikian, dengan tetap tumbuhnya ekonomi global yang didorong oleh AS dan Eropa, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi China. Perubahan kondisi ekonomi global yang lebih stabil atau membaik memiliki potensi untuk memberikan efek domino yang menguntungkan bagi China.

Perry juga menyoroti bahwa penguatan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa dapat memberikan dorongan positif terhadap ekonomi global pada tahun 2024. Hal ini tentu menjadi berita baik bagi Indonesia sebagai negara berkembang yang tengah berupaya untuk terus meningkatkan daya tahan ekonominya di tengah arus global yang tidak pasti.

Sebagai informasi tambahan, data terkait perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024 bisa menjadi hal yang menarik untuk disertakan dalam artikel. Melalui data-data statistik dari lembaga-lembaga internasional terkait, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia, pembaca dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai prospek ekonomi global pada tahun tersebut. Dengan demikian, artikel ini dapat menjadi lebih informatif dan memberikan nilai tambah bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam mengenai tema yang dibahas.

Dalam konteks Indonesia, penguatan ekonomi global yang diharapkan pada tahun 2024 juga dapat menjadi peluang bagi negara ini untuk terus meningkatkan kerja sama perdagangan serta investasi dengan AS, Eropa, dan negara-negara lain di Asia Pasifik. Hal ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memperkuat posisinya dalam kancah ekonomi global.

Dengan demikian, perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia menjadi sesuatu yang patut untuk diperhatikan dan disimak dengan seksama. Dengan memperhatikan perkembangan ekonomi global, kita dapat mempersiapkan langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terjadi. Artinya, memahami kondisi ekonomi global dapat menjadi landasan yang baik dalam merencanakan strategi ekonomi di tingkat nasional.

Dalam hal ini, Indonesia juga perlu terus meningkatkan daya saing ekonominya dengan melakukan reformasi struktural, memperkuat fundamental ekonomi, serta menjaga stabilitas keuangan. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi global tersebut seefisien mungkin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Berdasarkan paparan tersebut, terlihat bahwa pengaruh AS dan Eropa dijadikan penopang utama pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024. Di sisi lain, China menghadapi tantangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonominya akibat dari melemahnya permintaan domestik.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved