Arkeolog Menemukan Jaringan Perdagangan Kuno di Vietnam
Tanggal: 19 Agu 2017 20:05 wib.
Tampang.com, Internasional - Sebuah tim arkeolog dari The Australian National University (ANU) telah menemukan jaringan perdagangan yang luas yang beroperasi di Vietnam pada sekitar 4.500 tahun yang lalu sampai sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Sebuah studi baru menunjukkan sejumlah permukiman di sepanjang wilayah Delta Mekong di Vietnam Selatan merupakan bagian dari skema yang canggih dimana sejumlah besar barang diproduksi dan diedarkan lebih dari ratusan kilometer.
Peneliti utama Dr Catherine Frieman School dari ANU School of Archeology and Antropology mengatakan penemuan tersebut secara signifikan mengubah apa yang diketahui tentang budaya Vietnam awal.
"Kami tahu beberapa artefak dipindahkan, tapi ini menunjukkan bukti untuk jaringan perdagangan utama yang juga termasuk pembuatan alat dan perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Dr Frieman.
"Ini bukan sebuah kasus dimana orang memproduksi beberapa barang ekstra di atas apa yang mereka butuhkan. Ini adalah operasi besar."
Penemuan itu dibuat setelah Dr Frieman, ahli alat batu kuno, dibawa untuk melihat koleksi barang-barang batu yang ditemukan oleh para peneliti di sebuah situs bernama Rach Nui di Vietnam Selatan.
Dr Frieman menemukan batu gerinda batu pasir yang digunakan untuk membuat alat seperti kepala kapak dari batu yang diyakini berasal dari tambang yang terletak lebih dari 80 kilometer jauhnya di hulu lembah sungai Dong Nai.
"Wilayah Rach Nui tidak memiliki sumber batu, jadi masyarakat pasti sudah mengimpor batu dan menggarapnya untuk menghasilkan artefak," katanya.
"Orang-orang menjadi ahli dalam pembuatan alat batu meskipun mereka tidak tinggal di mana dekat dengan sumber batu apapun."
Dr Phillip Piper dari ANU School of Archeology and Anthropology, seorang ahli arkeologi Vietnam, bekerja untuk memetakan transisi dari perburuan dan pengumpulan ke pertanian di seluruh Asia Tenggara.
"Vietnam memiliki catatan arkeologi yang menakjubkan dengan sejumlah pemukiman dan situs yang menyediakan informasi penting mengenai jalur kompleks untuk pertanian di wilayah ini" kata Dr Piper.
"Di Vietnam bagian selatan, ada banyak situs arkeologi periode Neolitik yang relatif berdekatan, dan ini menunjukkan variasi yang cukup besar dalam budaya material, metode pembangunan permukiman dan subsisten.”
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat yang mendirikan pemukiman di sepanjang berbagai anak sungai dan di pantai selama periode ini dengan cepat berhasil mengembangkan aspek sosial, budaya dan ekonomi mereka sendiri.”