Sumber foto: iStock

Antrean Panjang Demi Emas Antam: Kenapa Orang Rela Berdiri Berjam-Jam dan Apa Alternatifnya?

Tanggal: 8 Apr 2025 19:50 wib.
Tampang.com | Antrean panjang di sejumlah pusat perbelanjaan besar seperti Pondok Indah Mall (PIM), Taman Anggrek, dan Cibinong City Mall menjadi pemandangan yang mencolok menjelang dan pasca libur Lebaran 2025. Masyarakat dari berbagai kalangan rela datang sejak pagi buta, bahkan sebelum mal resmi dibuka, hanya demi mendapatkan kepingan emas Logam Mulia (LM) produksi PT Aneka Tambang (Antam). Fenomena ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas, khususnya dalam bentuk fisik.

Felita Digna, selaku Exhibition and Promotion Work Unit Head Antam, menjelaskan bahwa selama periode libur Lebaran, seluruh butik resmi Antam tutup sementara. Akibatnya, para pembeli berbondong-bondong mencari alternatif lain untuk tetap bisa bertransaksi, salah satunya melalui pameran emas yang digelar di beberapa pusat perbelanjaan.

"Karena butiknya tutup, masyarakat mencari channel lain untuk beli emas. Maka dari itu kami buka pameran di beberapa mal seperti PIM, Taman Anggrek, dan Cibinong City Mall," ujar Felita.

Lonjakan pengunjung dan pembeli emas ini mengakibatkan antrean panjang yang bahkan dimulai sejak pukul 06.30 WIB, meskipun loket pendaftaran baru dibuka jauh setelahnya. Antusiasme ini tidak lepas dari persepsi bahwa emas adalah salah satu instrumen investasi yang aman dan stabil, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan gejolak nilai tukar seperti melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS yang saat ini telah menyentuh angka Rp17.000 di pasar luar negeri.

Namun, bagi mereka yang ingin menghindari kerumunan dan waktu tunggu yang melelahkan, Antam menawarkan solusi digital yang jauh lebih praktis dan efisien. Salah satunya adalah pembelian secara online melalui situs resmi www.logammulia.com atau lewat sejumlah platform e-commerce terpercaya. Selain itu, masyarakat kini juga bisa memanfaatkan aplikasi khusus bernama "Antam Logam Mulia" yang memberikan kemudahan akses terhadap harga, transaksi, serta pencetakan fisik emas secara langsung dari genggaman.

Felita menambahkan, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk memantau harga emas secara real-time, melakukan pembelian, serta mencetak fisik emas dalam jangka waktu maksimal tujuh hari kerja setelah transaksi dilakukan. Adapun biaya cetak yang dikenakan cukup terjangkau, yakni berkisar antara Rp60.000 hingga Rp95.000 per keping emas.

Aplikasi ini juga dikenal dengan konsep "emas fisik digital" karena meski dibeli secara daring, pembeli tetap dapat mencetak dan memegang emas dalam bentuk fisik jika menginginkannya. Hal ini menjembatani kebutuhan antara kenyamanan transaksi digital dan keamanan investasi fisik.

Keuntungan lain dari membeli emas secara online adalah fleksibilitas dalam proses jual beli. Dalam transaksi fisik, emas biasanya tidak dapat dijual dalam pecahan. Sebaliknya, lewat platform digital, pengguna bisa menjual sebagian dari total emas yang dimiliki. Misalnya, jika seseorang memiliki 50 gram emas, maka bisa saja dijual sebagian, tidak harus secara keseluruhan.

Hal ini tentu menjadi solusi cerdas bagi investor pemula yang ingin menjaga likuiditas investasinya tanpa kehilangan seluruh aset dalam bentuk emas. Selain itu, dengan fitur-fitur canggih seperti notifikasi harga dan riwayat transaksi, pengguna dapat mengelola portofolio investasinya dengan lebih bijak dan terukur.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan pelemahan nilai tukar rupiah, masyarakat Indonesia tampaknya semakin sadar pentingnya diversifikasi aset. Emas menjadi salah satu pilihan utama karena nilainya yang cenderung stabil dan diakui secara universal. Tidak heran jika gerai-gerai Antam selalu ramai didatangi pembeli, terutama pada momen-momen strategis seperti setelah Lebaran, saat banyak orang ingin menempatkan THR atau tabungannya ke dalam instrumen yang lebih aman.

Fenomena antrean panjang demi emas ini seolah menunjukkan bahwa budaya investasi kini mulai mengakar lebih dalam di masyarakat. Namun, edukasi mengenai alternatif yang lebih praktis seperti pembelian online dan penggunaan aplikasi investasi emas juga penting untuk terus disampaikan agar publik tidak hanya berbondong-bondong tanpa mempertimbangkan efisiensi dan kenyamanan.

Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, pembelian emas melalui kanal digital bukan hanya menjadi pilihan cerdas, tetapi juga menjadi langkah modern dalam berinvestasi. Pengguna tidak hanya bisa bertransaksi dengan cepat, tetapi juga meminimalkan risiko seperti kehilangan emas saat membawa pulang dari gerai fisik.

Jika sebelumnya orang harus rela berdiri berjam-jam di tengah kerumunan hanya untuk mendapatkan kepingan emas, kini proses tersebut bisa dilakukan dalam hitungan menit dari rumah. Evolusi cara berinvestasi ini menjadi sinyal kuat bahwa teknologi dan literasi finansial mulai berjalan beriringan di Indonesia.

Sebagai kesimpulan, investasi emas tidak hanya tentang membeli logam mulia, tetapi juga tentang memahami cara terbaik untuk mendapatkannya dengan efisien. Dalam dunia yang semakin digital, memilih metode yang praktis, aman, dan fleksibel akan menjadi kunci sukses dalam membangun portofolio yang tangguh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved