Sumber foto: Google

Anggaran Dipangkas Rp3,66 T Menteri Maruarar, Program 3 Juta Rumah Tetap Jalan

Tanggal: 10 Feb 2025 19:39 wib.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, tetap optimistis program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto akan tetap berjalan meskipun anggaran kementeriannya dipangkas sebesar Rp3,66 triliun pada tahun 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahan Prabowo, dengan tujuan menyediakan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah, baik di desa, kota, maupun kawasan pesisir.

Maruarar Sirait menegaskan bahwa meskipun ada pengurangan anggaran, pihaknya akan tetap melanjutkan program ini dengan menggunakan pendekatan yang efisien dan efektif. "Program tiga juta rumah akan tetap berjalan meski anggarannya dipangkas. Kami akan menggunakan pendekatan kerja keras, kerja cerdas, dan efisiensi anggaran untuk memastikan target ini tercapai," ujar Maruarar dalam keterangannya, Jumat (9/2/2025).

Program tiga juta rumah ini mencakup pembangunan dan renovasi rumah di berbagai wilayah, baik di kota-kota besar, desa-desa, maupun di kawasan pesisir yang memiliki tantangan geografis dan ekonomi tersendiri. Maruarar menekankan pentingnya distribusi pembangunan yang merata agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari program tersebut.

Selama 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo, sebanyak 93.484 unit rumah telah terealisasi melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dari jumlah tersebut, 37.955 unit merupakan KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), sedangkan 1.384 unit lainnya merupakan akad BP Tapera khusus untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Meskipun terjadi pemangkasan anggaran yang cukup signifikan, Menteri Maruarar tetap memastikan bahwa anggaran yang ada akan digunakan secara efisien agar pembangunan rumah tetap dapat berjalan sesuai dengan rencana. Ia menyebutkan bahwa salah satu langkah untuk mencapainya adalah dengan melakukan perbaikan dalam hal proses dan prosedur pengadaan, serta memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pelaksanaan pembangunan.

"Pemangkasan anggaran ini memaksa kita untuk lebih efisien dalam bekerja, namun saya percaya dengan tekad dan semangat kerja keras, kami akan tetap dapat mewujudkan program tiga juta rumah yang diharapkan oleh Presiden Prabowo," jelas Maruarar.

Salah satu fokus utama dalam program ini adalah meningkatkan keterjangkauan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui KPR Subsidi dan berbagai skema pembiayaan yang disediakan, diharapkan masyarakat yang sebelumnya kesulitan memiliki rumah dapat terbantu. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi backlog atau kekurangan rumah yang saat ini masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Meskipun anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) pada tahun 2025 dipangkas Rp3,66 triliun, program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto tetap akan dilanjutkan. Dengan pendekatan efisiensi anggaran, kerja keras, dan inovasi, Maruarar Sirait yakin bahwa target tersebut dapat tercapai. Program ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi kebutuhan hunian masyarakat, terutama di kawasan yang selama ini belum terjangkau oleh pembangunan rumah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved