Sumber foto: Google

Alasan Kuat di Balik Mencengangkan Industri Mobil Listrik China

Tanggal: 27 Jul 2024 09:44 wib.
Ekspansi merek-merek otomotif dari China telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Merek-merek asal China berusaha menembus pasar otomotif global dengan kegigihan yang luar biasa.

   Salah satu hal yang menjadi ciri khas merek-merek otomotif China adalah fokus pada produksi mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV). Dominasi mereka dalam segmen kendaraan listrik bahkan telah mengguncang dominasi merek-merek Jepang, Korea Selatan, dan Eropa karena harga mobil listrik buatan China yang lebih terjangkau.

Menurut Agus Purwadi, seorang peneliti otomotif dan akademisi dari ITB Bandung, ekspansi industri kendaraan listrik China didukung oleh sejumlah insentif besar yang diberikan oleh pemerintah China. "China memberikan insentif di berbagai sektor, struktur industri kendaraan listrik bukan hanya mencakup pelanggan, tetapi juga infrastruktur, pabrikan, serta riset dan pengembangan. Ini merupakan upaya yang komprehensif dan masif," ungkap Agus di ICE BSD City pada Kamis (25/7/2024).

   Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa China kini menjadi pesaing yang tangguh di industri otomotif karena membutuhkan waktu lebih dari 12 tahun dan menginvestasikan lebih dari 200 miliar dolar demi membangun daya saingnya serta ekosistem industri kendaraan listrik.

Menurut Agus, pemerintah China menyadari bahwa jika ingin bersaing dalam industri kendaraan global, negara ini harus memiliki keunggulan yang berbeda dari negara maju lainnya. "China menyadari bahwa mereka kalah jika hanya mengandalkan Internal Combustion Engine (ICE) dari Jepang, begitu juga dengan teknologi hybrid. Oleh karena itu, China bertaruh besar dalam pengembangan kendaraan listrik selama lebih dari satu dekade," tambah Agus.

   Agus pun mencatat bahwa pemerintah China, selain berperan sebagai regulator, juga turut berperan sebagai konsumen pertama untuk kendaraan listrik. "Pemerintah China menjadikan dirinya sebagai konsumen pertama. Di negara-negara lain, kendaraan baru langsung diserahkan ke pasar. Namun, hal tersebut tidak berlaku di China. Oleh karena itu, saya selalu menyatakan bahwa dalam hal adopsi teknologi, pemerintah harus menjadi pelopor terlebih dahulu," jelas Agus.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved