Ada Skenario Baru BBM Subsidi 1 September 2024, BBM Tak Jadi Dibatasi
Tanggal: 17 Jul 2024 09:37 wib.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengungkapkan hasil rapat terkait penyaluran BBM subsidi bersama sejumlah menteri kabinet. Dalam rapat tersebut, pemerintah telah menyiapkan skenario baru dalam penyaluran BBM bersubsidi kepada konsumen.
Menurut Airlangga, pemerintah sedang dalam proses penyusunan skenario baru penyaluran BBM subsidi. Rencananya, skenario tersebut akan disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Ya tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Bapak Presiden," ungkap Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, pada Selasa (16/7/2024).
Meskipun demikian, Airlangga menyatakan bahwa skenario tersebut bukan berarti membatasi penyaluran BBM subsidi. Ia menjelaskan bahwa skenario tersebut merupakan bagian dari program terkait BBM subsidi. "Skenario terkait dengan program. Tidak ada pembatasan," tegasnya.
Menanggapi rencana peluncuran BBM jenis baru yang rendah sulfur, Airlangga menyampaikan bahwa ada sinyal positif terkait hal tersebut. Hal ini disebabkan sesuai dengan standar Euro 4, kadar sulfur yang digunakan dalam BBM harus rendah, sekitar 50 ppm.
Selanjutnya, terkait pembatasan atau skenario baru ini, Airlangga menegaskan bahwa penerapannya tidak akan dimulai pada tanggal 17 Agustus 2024. "Ya kalau (standar) euro 4 itu harus (BBM) rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17 (Agustus)," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan memulai sosialisasi skenario penyaluran BBM subsidi mulai 1 September 2024 mendatang. Ia menggarisbawahi bahwa tidak akan ada pembatasan konsumsi BBM subsidi dalam sosialisasi tersebut. Airlangga menegaskan bahwa sosialisasi tersebut bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih tepat sasaran. "Ya jadi saya minta untuk sosialisasi dulu, bukan ada, tidak ada pembatasan BBM. Sosialisasi agar tepat sasaran (mulai September)," tambahnya.