Sumber foto: CNBC Indonesia

96% Pasar Kratom AS Dikuasai Indonesia! Ini Potensi Besar 'Daun Surga' yang Diincar Dunia

Tanggal: 27 Mar 2025 11:59 wib.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, baru-baru ini mengungkapkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh 'daun surga' Kratom. Dalam sebuah seminar yang berlangsung di Menara Kadin Kuningan, Jakarta pada Senin, 25 Maret 2025, ia menekankan bahwa Kratom, yang merupakan tanaman khas Indonesia, telah menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan, terutama menuju pasar Amerika Serikat. 

Rosan menjelaskan bahwa sejauh ini, Indonesia mendominasi pasar Kratom di Amerika, di mana sekitar 96% dari semua impor Kratom yang masuk ke negara tersebut berasal dari Indonesia. Ini menunjukkan posisi Indonesia yang sangat kuat dalam pasar global Kratom. Dalam konteks perdagangan internasional, Kratom yang diekspor ke Amerika Serikat tidak hanya digunakan untuk konsumsi umum, tetapi juga untuk keperluan medis. Tanaman ini dikenal memiliki berbagai manfaat yang dapat berkontribusi pada kesehatan, menjadikannya komoditas yang dicari oleh para pembeli luar negeri.

Menurut penjelasan Rosan, Kratom adalah tanaman yang tumbuh subur di wilayah Kalimantan, Indonesia. Tanaman ini dikenal mampu memberikan efek yang menenangkan dan memiliki khasiat yang mirip dengan beberapa obat obatan herbal yang digunakan di dunia medis. Selain Amerika Serikat, Eropa juga menjadi salah satu pasar besar yang tertarik dengan Kratom, di mana permintaan terhadap produk herbal semakin meningkat seiring dengan tren kesehatan global yang mengedepankan pengobatan alami.

Merujuk kepada data dari Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diperoleh informasi bahwa Kratom merupakan tanaman tropis asli kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dalam laporan resmi tersebut, Kratom diidentifikasi memiliki ragam manfaat yang ampuh. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2023 menunjukkan bahwa Amerika Serikat merupakan pengimpor terbesar Kratom dari Indonesia, dengan volume mencapai 4.694 ton dan nilai ekspor sekitar USD 9,15 juta. 

Sementara itu, data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa kontribusi DKI Jakarta terhadap total nilai ekspor Kratom Indonesia sangatlah signifikan, mencapai USD 4,45 juta, yang setara dengan sekitar 60,75% dari semua ekspor Kratom yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta sebagai pusat perdagangan memiliki peran penting dalam keberhasilan ekspor tanaman tersebut. 

Kalimantan Barat dan Jawa Timur juga turut berkontribusi dalam penyediaan Kratom, masing-masing menduduki posisi kedua dan ketiga dalam hal volume dan nilai ekspor. Kratom yang diolah dan dikemas dalam bentuk ekstrak memiliki harga yang menakjubkan, mencapai USD 6.000 per kilogram di pasar internasional. Ini menunjukkan bahwa, meskipun Kratom dikenal sebagai tanaman yang tumbuh di tanah liar, potensi ekonominya sangat luar biasa jika dikelola dengan baik.

Kendati begitu, tantangan bagi para petani Kratom tetap ada. Sementara pasar terus tumbuh, penting bagi petani dan pelaku industri untuk memahami cara penanaman, pengolahan, dan pemasarannya sehingga kualitas produk tetap terjaga. Penting untuk menetapkan standar yang baik dalam proses budidaya agar Kratom yang dihasilkan tidak hanya memenuhi permintaan pasar tetapi juga memenuhi syarat kualitas internasional.

Kratom juga telah mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan di seluruh dunia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam daun Kratom dapat membantu dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti nyeri kronis, gangguan kecemasan, hingga masalah tidur. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen di pasar internasional, terutama di kalangan mereka yang lebih memilih alternatif herbal dibandingkan dengan obat-obatan kimia.

Namun, di balik semua potensi yang ada, industri Kratom juga harus menghadapi berbagai tantangan pemasaran dan regulasi. Persetujuan dari badan pengawas makanan dan obat di berbagai negara menjadi salah satu isu penting yang harus ditangani. Beberapa negara bahkan telah membatasi penggunaan atau impor Kratom dengan berbagai alasan, seperti isu kesehatan dan keselamatan. Hal ini menuntut para pelaku industri untuk mencari solusi guna memastikan keberlanjutan dan keberhasilan produk Kratom di pasar global.

Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku usaha perlu bersinergi untuk meningkatkan kesadaran akan potensi Kratom serta memperbaiki sistem regulasi yang ada. Dengan dukungan teknologi dan riset yang terus berlanjut, diharapkan bahwa Kratom bisa menjadi salah satu hasil pertanian unggulan Indonesia yang diakui di pasar global.

Dengan seluruh potensi yang dimiliki, Kratom tidak hanya menjadi produk ekspor yang menguntungkan, tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal, serta membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Melalui promosi yang tepat dan perhatian terhadap etika dan keberlanjutan, Kratom bisa menjadi simbol kebangkitan industri herbal Indonesia di mata dunia internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved