2030, Minyak dan Gas di Indonesia akan Habis? Wamen ESDM Sampaikan Ini

Tanggal: 30 Jul 2017 17:38 wib.
tampang.com - Minyak dan gas bumi (migas) merupakan energi fosil dimana keduanya merupakan sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui. Beragam ahli menyatakan bahwa di Indonesia, energi fosil tersebut akan habis dalam 12 tahun.

Lebih lanjut diungakapkan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar. Dia mengungkapkan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu memproduksi minyak kembali. Data cadangan minyak Indonesia saat ini menunjukkan bahwa tinggal 3,65 miliar barel dengan tingkat produksi sekitar 800 ribu barel per hari‎ (bph).



"Dengan cadangan 3,65 miliar barel, itu akan habis 12 tahun lagi," ujar Arcandra dalam acara Halal bihalal UPN Veteran Yogyakarta, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (30/7).

Belum ada teknologi yang dapat menguras seluruh isi sumur minyak yang sudah berproduksi menjadi alasannya karena Indonesia tidak bisa memproduksi cadangan miynak itu kembali.

‎"Energi fosil suatu saat tidak bisa memproduksikannya lagi, mungkin perlu mengubah bahasa. Sebenarnya bukan habis, menurut saya suatu saat tidak bisa memproduksi oil kita. Karena di bawah tanah belum ada teknologi menguras oil 100%, paling banyak 40% sampai 60%,"‎ jelasnya.

Sebab itu, mantan Menteri ESDM ini menyatakan pengembangan  Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi suatu yang tidak bisa ditunda lagi. Hal ini guna mengantisipasi jika di masa mendatang minyak sudah tidak bisa diproduksi.

"Kalau sudah tidak bisa diproduksikan lagi, apakah mendorong EBT? Yang benar adalah pilihan terhadap EBT sebuah keharusan, bukan lagi memilih apakah fosil fuel atau EBT," tandasnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved