10.000 Ton Pelet Kayu dari Gorontalo Diekspor ke Jepang dan Korea Selatan
Tanggal: 14 Mei 2025 20:13 wib.
Tampang.com | Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie secara resmi melepas ekspor 10.000 ton wood pellet atau pelet kayu dari Pelabuhan Lalape, Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa (13/5/2025). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan regional.
Penopang Ekonomi Pohuwato dan Provinsi Gorontalo
Pelet kayu yang diekspor ini merupakan produksi PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), perusahaan dengan nilai investasi mencapai Rp 1,52 triliun di Gorontalo. Produk mereka akan dikirim ke dua negara tujuan utama: Jepang dan Korea Selatan.
Gubernur Gusnar menegaskan bahwa ekspor ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi Kabupaten Pohuwato sebagai daerah penghasil utama. “Wood pellet dari sini menyumbang sekitar 51–52 persen dari total ekspor nasional ke Jepang dan Korea,” ujarnya.
Ekspor Sudah Capai 376.000 Ton, Nilai Rp 780 Miliar
Hingga saat ini, PT Biomasa Jaya Abadi telah melakukan ekspor sebanyak 34 kali dengan total volume 376.271 ton. Nilai ekonominya ditaksir mencapai 52 juta dollar AS atau sekitar Rp 780 miliar.
“Ini capaian besar yang membawa pengaruh signifikan terhadap ekonomi Gorontalo. Oleh sebab itu, kami datang langsung meninjau ke lokasi,” lanjut Gusnar dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Rabu (14/5/2025).
Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Tertopang Investasi
Kabupaten Pohuwato kini menjadi pusat perhatian sebagai daerah yang memainkan peran penting dalam perekonomian Provinsi Gorontalo. Berkat berbagai investasi, termasuk dari PT BJA, pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada kuartal I tahun 2025 tercatat sebesar 6,07 persen.
“Kontribusi Pohuwato dalam pertumbuhan ini sangat jelas terlihat. Investasi besar yang masuk menunjukkan bahwa daerah ini memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi terbarukan,” tambah Gusnar.