WHO, 28 Petugas Kesehatan Tewas di Lebanon dalam 2 Jam
Tanggal: 4 Okt 2024 15:49 wib.
Kondisi di Timur Tengah semakin memanas dengan konflik antara Israel dan Hizbullah yang kembali memakan korban. Dalam 24 jam terakhir, 28 petugas kesehatan di Lebanon dilaporkan tewas akibat serangan udara dan pasukan yang dikirim oleh Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kekhawatiran serius terkait pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dengan membunuh para petugas kesehatan di pusat kota Beirut.
Menurut laporan dari sumber-sumber yang terpercaya, serangan udara yang dilancarkan oleh Israel telah menewaskan 28 petugas kesehatan di Lebanon dalam waktu 2 jam. Serangan ini memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk WHO, yang mendesak untuk menghentikan tindakan kekerasan yang mengancam nyawa para petugas kesehatan dan warga sipil yang tidak bersalah.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengecam keras tindakan yang mengakibatkan korban jiwa di kalangan petugas kesehatan. "Kami sangat prihatin dengan situasi di Lebanon yang telah mengakibatkan kematian petugas kesehatan. Mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan jiwa, dan mereka tidak seharusnya menjadi target dalam konflik ini," ujar Dr. Tedros.
WHO telah menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional dan melindungi petugas kesehatan serta fasilitas kesehatan. Serangan terhadap sarana kesehatan tidak hanya merenggut nyawa petugas kesehatan, tetapi juga menghambat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan, terutama dalam situasi konflik dan krisis kemanusiaan.
Peristiwa ini pun menambah daftar panjang catatan konflik di Timur Tengah, yang secara khusus telah memperhatikan peran penting petugas kesehatan. Mereka merupakan garda terdepan dalam memberikan pertolongan medis kepada korban-korban konflik dan mereka harus dilindungi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.
Langkah-langkah kemanusiaan, seperti penghormatan terhadap status dan perlindungan petugas kesehatan, harus dijunjung tinggi dalam situasi konflik apapun. WHO mendesak semua pihak yang terlibat untuk menghentikan serangan terhadap petugas kesehatan serta memastikan akses yang aman dan tidak terganggu terhadap fasilitas kesehatan di seluruh Lebanon.
Dengan kondisi konflik yang semakin memanas, WHO terus memantau perkembangan situasi kesehatan di Lebanon dan memberikan dukungan yang diperlukan kepada tenaga kesehatan serta masyarakat yang terdampak konflik. Upaya untuk melindungi petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam konflik ini.
Kecamatan terhadap serangan terhadap petugas kesehatan di Lebanon semakin memperjelas perlunya penegakan hukum kemanusiaan internasional. WHO berkomitmen untuk terus mengadvokasi perlindungan petugas kesehatan serta memperjuangkan akses yang aman terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak konflik di seluruh dunia.
Dalam situasi konflik seperti di Lebanon, kerja sama antar negara dan komunitas internasional juga menjadi kunci dalam upaya menjaga keamanan dan kesejahteraan petugas kesehatan serta masyarakat yang terdampak. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa perlunya kerjasama global untuk menegakkan hukum kemanusiaan internasional serta melindungi petugas kesehatan di berbagai belahan dunia.
Dengan tingginya korban di antara petugas kesehatan dalam konflik terkini, keprihatinan akan perlindungan mereka semakin mendesak. WHO terus memantau perkembangan situasi di Lebanon dan memberikan dukungan kepada pihak yang terlibat untuk menjamin akses yang aman terhadap layanan kesehatan bagi semua pihak yang membutuhkan. Keamanan dan keselamatan petugas kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam konflik apapun.
Dengan demikian, perlindungan terhadap petugas kesehatan merupakan tanggung jawab bersama bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik. WHO terus memantau dan mengadvokasi perlindungan petugas kesehatan serta akses yang aman terhadap layanan kesehatan di tengah konflik yang semakin meningkat. Keselamatan dan keamanan petugas kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam upaya menjangkau masyarakat yang membutuhkan di tengah konflik kemanusiaan.