Sumber foto: Google

Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden dan Istrinya

Tanggal: 26 Nov 2024 11:03 wib.
Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Bongbong Marcos Jr. Selain itu, Sara juga mengancam akan membunuh istri Marcos. Keretakan ini dimulai ketika Bongbong disebut mulai menyimpang dari kebijakan antinarkoba yang awalnya dicanangkan oleh Duterte pada masa kepemimpinannya.

Ancaman ini mengejutkan banyak pihak, karena Sara Duterte sebelumnya dikenal sebagai seorang politisi yang tegas namun santun. Dia juga telah mengadakan berbagai inisiatif untuk memerangi narkoba dan korupsi di Filipina. Namun, konflik antara Sara dan Bongbong semakin memuncak, dan terus menjadi sorotan utama dalam politik Filipina.

Konflik antara Sara Duterte dan Presiden Bongbong Marcos Jr. telah menjadi pembicaraan hangat di Filipina. Sejak awal masa jabatan Bongbong sebagai presiden, hubungan antara kedua pejabat terus memanas. Sara menuduh bahwa Bongbong telah mengubah kebijakan antinarkoba yang telah dibangun oleh ayahnya, Presiden Rodrigo Duterte. Sara juga menyalahkan Bongbong atas kegagalan dalam menangani masalah korupsi yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya.

Ancaman pembunuhan yang disampaikan oleh Sara Duterte menambah kompleksitas konflik ini. Sara juga tidak ragu-ragu untuk menyalahkan istri Bongbong, yang dinilainya sebagai pengaruh negatif terhadap keputusan presiden. Tuduhan Sara terhadap istri Bongbong semakin menambah ketegangan di antara keluarga politik terkemuka Filipina.

Sementara itu, masyarakat Filipina terbagi dalam pandangan mereka terhadap konflik ini. Ada yang mendukung tindakan tegas Sara, sementara yang lain merasa bahwa masalah sebaiknya diselesaikan dengan dialog dan kompromi. Konflik ini juga menjadi bahan tawar bagi oposisi untuk mengkritik pemerintahan Bongbong, sementara pengikut Sara terus memberikan dukungan bagi langkah-langkah tegasnya.

Bongbong juga dianggap pro Amerika Serikat (AS), Dilansir dari Channel News Asia, Senin (25/11), awalnya Sara mengatakan, jika dirinya tewas terlebih dahulu, ia akan membuat Bongbong, Araneta, dan Romualdez bakal tewas selanjutnya. Usai mendapat ancaman pembunuhan dari wapresnya sendiri, Filipina langsung memperketat pengamanan Bongbong dan keluarganya. Komando Keamanan Kepresidenan (PSC) Filipina menegaskan terus berkoordinasi dengan penegak hukum terkait untuk mendeteksi, mencegah, dan menahan semua bentuk ancaman terhadap presiden dan keluarganya.

Dalam situasi ini, masyarakat Filipina menanti langkah konkret dari kedua pihak untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Kestabilan politik Filipina tergantung pada kemampuan para pemimpin untuk menemukan jalan keluar yang tidak mengorbankan keamanan dan kedamaian masyarakat.

Sebagai negara tetangga, Indonesia juga turut memantau perkembangan konflik ini. Kedua negara memiliki hubungan yang penting dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan regional. Maka dari itu, Indonesia berharap agar konflik ini dapat diselesaikan dengan damai dan tanpa kekerasan, meningkatkan kestabilan politik di kawasan Asia Tenggara.

Konflik antara Wapres Sara Duterte dan Presiden Bongbong Marcos Jr. masih terus berkembang, sementara masyarakat Filipina dan dunia internasional terus memantau setiap perkembangannya. Keputusan politik yang diambil di masa mendatang akan menentukan arah Filipina dan hubungan bilateral dalam skala regional. Oleh karena itu, perlu adanya penyelesaian konkret dan damai untuk menghindari potensi konflik yang lebih besar di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved