Wahana Penjelajah NASA Temukan Potensi Bukti Kehidupan di Planet Mars
Tanggal: 4 Agu 2024 20:54 wib.
Wahana penjelajah NASA di Mars telah menemukan tanda-tanda pertama yang 'mungkin' menunjukkan adanya kehidupan purba di Planet Merah tersebut. Perseverance, misi penjelajah terbaru NASA, menemukan batu yang digambarkan sebagai "berbentuk mata panah" dengan "urat-urat" yang mengalir di dalamnya. Para ahli mengatakan bahwa batu ini menunjukkan pola dan struktur kimia yang mungkin telah diciptakan oleh makhluk hidup kecil miliaran tahun yang lalu.
Pada tanggal 21 Juli, saat menjelajahi lembah sungai tua bernama Neretva Vallis di kawah Jezero di Mars, Perseverance menemukan sebuah titik air terjun yang diberi nama "Cheyava Falls". Air terjun ini dipercayai memiliki jejak kehidupan purba di planet Mars. Batu yang ditemukan, berukuran seukuran meja kopi dengan beberapa fitur menarik yang ditemukan oleh ilmuwan NASA, menunjukkan adanya jejak material organik, bintik-bintik aneh yang mirip dengan fosil mikroba di Bumi, dan tanda-tanda bahwa air pernah mengalir melaluinya.
Ken Farley, ilmuwan proyek untuk misi di Institut Teknologi California, menyebut Cheyava Falls sebagai "batuan yang paling membingungkan, rumit, dan berpotensi penting yang pernah diselidiki oleh Perseverance". Namun, tim peneliti tetap menekankan bahwa proses non-biologis juga dapat menjadi penyebab fitur yang diamati.
Sebuah pemindaian oleh instrumen Sherloc milik Perseverance menunjukkan bahwa batu Cheyava Falls mengandung senyawa organik - molekul berbasis karbon yang dianggap sebagai bahan penyusun kehidupan. Selain itu, batu ini juga memiliki urat-urat putih besar kalsium fosfat di samping pita-pita kemerahan, kemungkinan hematit. Pemeriksaan lebih dekat mengungkapkan lusinan bintik kecil seperti macan tutul, masing-masing dikelilingi oleh cincin hitam yang mengandung zat besi dan fosfat.
David Flannery, seorang astrobiologis di Universitas Teknologi Queensland dan anggota misi, menyebut bintik-bintik ini sebagai "kejutan besar" dan mencatat bahwa di Bumi, fitur serupa "sering dikaitkan dengan catatan fosil mikroba". Sedangkan, Prof John Bridges dari Universitas Leicester menekankan pentingnya penemuan tersebut.
Penemuan Cheyava Falls menambah bukti bahwa Mars pernah menjadi planet yang lebih hangat dan basah yang berpotensi mampu mendukung kehidupan. Para peneliti percaya bahwa jika kehidupan pernah bertahan di Mars, jejaknya seharusnya tetap ada di dalam bebatuannya.
Tentu saja, penemuan ini menimbulkan harapan besar. Namun, riset lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan adanya kehidupan purba di Mars. NASA dan lembaga-lembaga antariksa lainnya kemungkinan akan terus melakukan eksplorasi yang lebih mendalam terhadap temuan ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai potensi kehidupan di Planet Mars.
Prof Charles Cockell, seorang astrobiolog di Universitas Edinburgh, berkata bahwa "fitur-fitur ini mengonfirmasi bahwa Mars adalah planet yang sangat dinamis dengan semua bahan untuk kehidupan, termasuk karbon organik." Ia juga menambahkan, "Kami perlu membawa kembali sampel-sampel ini, atau menurut saya, bahkan lebih baik lagi, mengirim manusia, untuk menemukan apakah kami melihat tanda-tanda kehidupan."