Viral Aktivitas Tambang di Dekat Sekolah Dasar, Warga Torobulu Konawe Selatan Resah
Tanggal: 8 Feb 2025 17:18 wib.
Tampang.com | Aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan tambang di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, kini semakin meresahkan warga setempat. Dalam beberapa hari terakhir, kegiatan penambangan yang dilakukan menggunakan alat berat semakin mendekati pemukiman warga dan bahkan berlokasi sangat dekat dengan sebuah sekolah dasar, yaitu SDN 2 Laeya.
Kekhawatiran warga semakin meningkat setelah sebuah video yang menunjukkan aktivitas pertambangan di sekitar SDN 2 Laeya viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana alat berat melakukan pekerjaan penggalian dan pengerukan tanah hanya beberapa meter dari bangunan sekolah. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan di kalangan orang tua murid, guru, dan masyarakat sekitar yang khawatir akan dampak negatif dari aktivitas tersebut, baik itu terhadap keselamatan anak-anak yang sedang belajar, maupun terhadap kualitas lingkungan sekitar.
Warga sekitar mengungkapkan bahwa kebisingan mesin-mesin berat yang beroperasi di dekat sekolah bisa mengganggu proses belajar mengajar. Selain itu, debu yang dihasilkan dari aktivitas penambangan juga berpotensi mencemari udara dan menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak yang memiliki sistem pernapasan yang lebih rentan.
"Anak-anak di sekolah harusnya mendapatkan pendidikan yang aman dan nyaman. Aktivitas tambang yang begitu dekat dengan sekolah ini jelas sangat mengganggu. Kami khawatir dengan keselamatan mereka," ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Warga juga khawatir bahwa keberadaan aktivitas pertambangan ini bisa membahayakan infrastruktur sekolah, mengingat keberadaan alat berat yang bergerak sangat dekat dengan bangunan sekolah yang berpotensi mengalami kerusakan.
Pihak sekolah dan orang tua murid juga telah mengajukan protes kepada pemerintah daerah setempat agar segera mengambil tindakan untuk menghentikan aktivitas tambang yang berada di area tersebut. Mereka meminta agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap izin operasional perusahaan tambang yang tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga mengancam kenyamanan dan keselamatan anak-anak.
Sementara itu, perusahaan tambang yang terlibat dalam aktivitas ini belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah yang tengah viral ini. Namun, sejumlah pihak berharap perusahaan tersebut segera melakukan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan bahwa operasi tambang mereka tidak mengganggu kepentingan masyarakat sekitar, khususnya anak-anak yang sedang menuntut ilmu di sekolah.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar terkait pengawasan terhadap izin lingkungan dan keselamatan publik yang sering kali terabaikan dalam kegiatan industri. Masyarakat menuntut adanya solusi yang tidak hanya menguntungkan pihak perusahaan, tetapi juga menjaga kepentingan warga, terutama anak-anak yang merupakan masa depan bangsa.
Ke depan, diharapkan ada perhatian lebih dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan yang berlangsung tidak mengabaikan dampak sosial dan lingkungan yang dapat merugikan masyarakat sekitar, terutama yang berdekatan dengan fasilitas umum seperti sekolah.
4o