Sumber foto: Google

Usai Perayaan Diwali, Kualitas Udara New Delhi Masuk Kategori Parah

Tanggal: 9 Nov 2024 14:50 wib.
Lapisan tebal kabut asap beracun menyelimuti New Delhi, ibu kota India, pada Jumat (1/11/24), dampak dari asap petasan yang digunakan untuk merayakan Diwali, festival cahaya yang menandai dimulainya Tahun Baru umat Hindu yang diadakan pada Oktober atau November. Setelah perayaan Diwali yang meriah, nyatanya kualitas udara di New Delhi kembali menurun drastis. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat polusi udara sudah menjadi salah satu masalah lingkungan utama di kota tersebut.

Kualitas udara di New Delhi memang seringkali menjadi sorotan, terutama pada musim gugur dan musim dingin, ketika faktor-faktor seperti pembakaran ban, asap kendaraan bermotor, dan polusi udara lainnya berkontribusi terhadap kondisi udara yang buruk. Namun, setelah perayaan Diwali, situasi ini semakin memburuk karena efek dari pembakaran petasan yang melonjakkan tingkat polusi udara di sekitar kota.

Menurut laporan dari Badan Pengendalian Pencemaran India (CPCB), indeks kualitas udara di New Delhi naik menjadi kategori "parah" setelah perayaan Diwali. Hal ini menyebabkan tingkat partikel PM10 dan PM2.5 yang berada di udara kian meningkat tinggi dan melebihi batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM10 dan PM2.5 merupakan partikel halus yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama jika terhirup dalam jangka panjang.

Dampak buruk dari polusi udara seperti ini mencakup sejumlah efek kesehatan yang serius, termasuk gangguan pernapasan, penyakit jantung, serta peningkatan risiko kanker paru-paru. Anak-anak dan warga lanjut usia menjadi kelompok rentan yang paling terdampak oleh polusi udara ini, sehingga penting untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan.

Pemerintah setempat di New Delhi seharusnya segera mengambil tindakan preventif dan kontrol polusi yang lebih ketat untuk mengatasi situasi ini. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam mengurangi penggunaan petasan yang dapat memperburuk kualitas udara setelah perayaan Diwali. Langkah-langkah seperti memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak negatif dari penggunaan petasan, serta memperketat regulasi dan pengawasan terhadap peredaran petasan ilegal dapat menjadi langkah awal yang efektif.

Di samping itu, penggunaan kendaraan bermotor yang ramah lingkungan juga harus didorong lebih lanjut, serta pengembangan transportasi publik yang lebih efisien dan berkelanjutan. Semua tindakan ini sangat penting untuk mencapai peningkatan kualitas udara yang berkelanjutan di kota New Delhi.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved