Sumber foto: Google

UNIFIL Ditembaki Israel, Indonesia Desak DK PBB Bertindak

Tanggal: 12 Okt 2024 19:03 wib.
Pos UNIFIL di Lebanon selatan baru saja menjadi sasaran tembakan oleh militer Israel. Akibatnya, dua personel UNIFIL yang merupakan prajurit TNI terluka dalam insiden yang terjadi ini. Kejadian ini langsung membangkitkan kecaman dari pemerintah Indonesia terhadap tindakan Israel yang dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) telah mendapat perintah untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah Lebanon selatan setelah Perang Lebanon pada tahun 2006. Indonesia telah menyumbangkan personel TNI untuk misi perdamaian ini sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga perdamaian di kawasan konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan Israel terhadap Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon, yang melukai dua prajurit TNI yang sedang bertugas di UNIFIL.

“Indonesia tegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL,” kata Retno, dalam keterangannya, hari ini.

Sebagai negara anggota DK PBB, Indonesia menuntut agar Dewan Keamanan PBB melakukan intervensi dan memastikan keamanan bagi pasukan perdamaian di lapangan. Menurut Retno, serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan membuat risiko terhadap keamanan pasukan perdamaian.

Selain itu, Indonesia juga menegaskan perlunya adanya investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan ini. Hal ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi personel UNIFIL yang terluka.

UNIFIL sendiri telah mengonfirmasi bahwa dua personel TNI terluka dalam insiden tersebut. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, juga telah mengutuk keras tindakan penembakan yang mengakibatkan terlukanya personel UNIFIL. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan pasukan perdamaian dan menegakkan hukum internasional.

Dewan Keamanan PBB sendiri diharapkan segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi serangan ini. Indonesia bersama dengan beberapa negara anggota DK PBB lainnya menyerukan agar tindakan preventif diambil untuk memastikan keamanan pasukan perdamaian PBB di lapangan.

Pos UNIFIL di Lebanon selatan menjadi salah satu titik penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan konflik tersebut. Tindakan penembakan oleh militer Israel tidak hanya mengganggu tugas-tugas perdamaian UNIFIL, tetapi juga dapat memperburuk situasi konflik di kawasan tersebut.

Dalam situasi seperti ini, komitmen DK PBB dalam melindungi pasukan perdamaian dan menjaga perdamaian internasional sangat diuji. Indonesia berharap bahwa DK PBB dapat segera menindaklanjuti desakan untuk memastikan keamanan UNIFIL di Lebanon selatan.

Dengan melaporkan kasus ini dan meminta tindakan konkret, Indonesia berharap agar pasukan perdamaian UNIFIL dapat melanjutkan tugasnya dengan aman dan terhindar dari ancaman serupa di masa mendatang. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dan keamanan internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved