Sumber foto: Google

Tuntutan Demo BEM SI, Cabut Inpres Efisiensi hingga Adili Jokowi

Tanggal: 18 Feb 2025 15:03 wib.
Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Herianto, memastikan bahwa pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di berbagai daerah sebagai bentuk protes terhadap kondisi Indonesia saat ini. Aksi tersebut tidak hanya menyoroti kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga menuntut pertanggungjawaban atas kebijakan pemerintahan sebelumnya di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Herianto, aksi yang direncanakan ini akan berlangsung serentak pada 17 Februari 2025, melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di seluruh Indonesia. Dalam pernyataannya, Herianto menegaskan bahwa aksi tersebut dilatarbelakangi oleh kekecewaan mahasiswa terhadap arah kebijakan ekonomi dan politik nasional yang dinilai semakin tidak memihak rakyat.

Salah satu tuntutan utama BEM SI adalah mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Menurut mahasiswa, kebijakan efisiensi ini justru berpotensi menghambat pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.

Selain itu, BEM SI juga menyuarakan enam tuntutan lainnya yang tidak kalah penting. Di antaranya adalah menuntut transparansi penggunaan anggaran negara, mengusut dugaan korupsi yang melibatkan pejabat tinggi, menolak kebijakan yang merugikan buruh dan petani, serta menegaskan pentingnya pendidikan gratis dan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia.

Yang menjadi sorotan tajam, BEM SI juga meminta agar Presiden Joko Widodo diadili atas berbagai kebijakan kontroversial yang dianggap telah merugikan negara dan rakyat selama masa pemerintahannya. Herianto menegaskan bahwa proses hukum yang adil dan transparan harus ditegakkan, tanpa pandang bulu, demi menjaga kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Indonesia.

"Kami tidak akan diam melihat ketidakadilan yang terus berlangsung. Mahasiswa adalah suara rakyat, dan kami akan terus berdiri di garis depan untuk menuntut keadilan," ujar Herianto dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada 17 Februari 2025.

Aksi demo ini diprediksi akan menjadi salah satu aksi mahasiswa terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Aparat keamanan telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi potensi kericuhan, meski BEM SI menegaskan bahwa aksi mereka akan berlangsung damai dan tertib.

Masyarakat pun menanti, apakah Presiden Prabowo akan merespons tuntutan mahasiswa ini dengan bijak, atau justru memilih jalan konfrontasi yang berisiko memperkeruh situasi politik nasional. Yang jelas, suara mahasiswa kembali menggema, membawa pesan kuat bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan kontrol sosial yang kritis dan konstruktif.

Demikian perkembangan terbaru terkait aksi unjuk rasa BEM SI yang tengah menjadi sorotan publik. Kita tunggu bersama bagaimana kelanjutan dari dinamika politik yang semakin memanas ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved