Sumber foto: Google

Tradisi Tato Suku Thoti India yang Terancam Punah

Tanggal: 28 Jan 2025 13:21 wib.
Tampang.com | Bagi warga Suku Thoti di India, tato tradisional bukan sekadar seni tubuh, tetapi juga bagian penting dari identitas dan warisan budaya mereka. Tato-tato ini melambangkan keyakinan, adat istiadat, dan hubungan spiritual suku yang telah diwariskan selama berabad-abad. Namun, tradisi ini kini berada di ambang kepunahan, seiring dengan menurunnya populasi Suku Thoti dan berubahnya cara pandang generasi muda terhadap budaya leluhur mereka.

Suku Thoti, yang merupakan salah satu komunitas adat kecil di negara bagian Telangana, India, memiliki populasi yang semakin menyusut. Menurut sensus terbaru, jumlah mereka hanya mencapai beberapa ribu orang, membuat mereka tergolong sebagai salah satu komunitas yang sangat rentan. Dalam tradisi suku ini, tato memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ritual pernikahan hingga simbol keberanian.

Bagi generasi yang lebih tua, tato sering kali memiliki ukuran besar dan desain yang rumit, mencerminkan status sosial, identitas keluarga, atau pencapaian spiritual. “Orang-orang tua biasanya punya tato yang besar, tetapi generasi kami tatonya kecil-kecil, hanya syarat agar bisa menikah,” ujar Madhumitha, seorang perempuan muda dari Suku Thoti. Ucapannya mencerminkan pergeseran makna tato di kalangan generasi muda, yang kini lebih memandangnya sebagai kewajiban adat semata daripada warisan yang bermakna dalam.

Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh modernisasi dan pengaruh budaya luar yang semakin masuk ke komunitas-komunitas adat di India. Generasi muda cenderung meninggalkan desa-desa mereka untuk mencari pekerjaan atau pendidikan di kota-kota besar, sehingga semakin terputus dari tradisi leluhur. Selain itu, stigma sosial terhadap tato tradisional, yang dianggap kuno atau primitif oleh sebagian masyarakat modern, turut mempercepat kepunahan seni ini.

Selain kehilangan makna budaya, Suku Thoti juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan seni tato itu sendiri. Banyak pengrajin tato tradisional, yang biasanya adalah perempuan tua dalam komunitas, telah meninggal dunia tanpa sempat mewariskan keahlian mereka kepada generasi berikutnya. Bahan-bahan alami yang digunakan untuk membuat tinta tato, seperti getah tumbuhan dan abu, juga semakin sulit didapatkan.

Namun, masih ada upaya dari beberapa pihak untuk melestarikan tradisi ini. Beberapa anggota suku, bersama dengan aktivis budaya dan antropolog, mencoba mendokumentasikan desain-desain tato Suku Thoti sebelum benar-benar hilang. Mereka juga mengadakan lokakarya dan acara komunitas untuk meningkatkan kesadaran di kalangan generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi ini. “Tato ini bukan hanya gambar di kulit, tetapi juga cerita tentang siapa kami dan dari mana kami berasal,” kata seorang tetua suku, mengingatkan pentingnya tato sebagai warisan budaya.

Selain itu, ada dorongan untuk mempromosikan seni tato tradisional Suku Thoti di panggung internasional. Dengan meningkatnya minat global terhadap seni dan budaya adat, banyak yang percaya bahwa memperkenalkan seni tato ini kepada dunia luar dapat memberikan nilai ekonomi sekaligus membantu pelestarian budaya mereka.

Namun, tantangan tetap ada. Tanpa komitmen yang kuat dari generasi muda untuk melestarikan tradisi ini, tato Suku Thoti bisa saja lenyap dalam beberapa dekade ke depan. Padahal, di balik setiap tato tradisional tersembunyi cerita tentang kehidupan, kepercayaan, dan perjuangan mereka sebagai salah satu komunitas adat tertua di India.

Tradisi tato Suku Thoti adalah pengingat bahwa budaya adat tidak hanya berharga bagi komunitas lokal, tetapi juga bagi kekayaan warisan dunia. Upaya pelestarian ini bukan hanya tentang melindungi seni tato, tetapi juga tentang menjaga identitas dan keberlanjutan cerita yang telah bertahan selama berabad-abad.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved