Sumber foto: CNBC Indonesia

Toilet Emas Rp99 Miliar Dicuri dari Istana Blenheim, Rekaman CCTV Jadi Bukti di Pengadilan

Tanggal: 28 Feb 2025 14:16 wib.
Sebuah peristiwa mencengangkan terjadi di Istana Blenheim, Oxfordshire, di mana sebuah toilet emas murni bernilai sekitar Rp 99 miliar, atau setara dengan 4,8 juta poundsterling, dicuri secara berani. Toilet yang diberi nama "America" oleh seniman konseptual asal Italia, Maurizio Cattelan, bukan hanya sekadar toilet biasa. Toilet ini terbuat dari 18 karat emas dan merupakan bagian dari pameran seni di istana tersebut. Keberadaan karya seni ini tidak bisa dipisahkan dari nilai estetika dan sosial yang dikandungnya, sehingga pencurian ini menimbulkan banyak pertanyaan dan resonansi luas di kalangan masyarakat.

Pencurian berlangsung pada Sabtu dini hari, tanggal 14 September 2019, dilaporkan oleh BBC. Momen dramatis di mana perampokan terjadi berhasil terekam CCTV, dan rekaman ini kemudian ditayangkan dalam proses persidangan di Oxford Crown Court. Dalam rekaman tersebut, terlihat dua kendaraan meluncur melalui Great Courtyard, sebuah area yang dilapisi bendera serikat pekerja sebagai bagian dari pameran yang sedang berlangsung.

Berdasarkan fakta-fakta yang disampaikan dalam persidangan, dua mobil—yang salah satunya adalah VW Golf berwarna biru—tampak meluncur cepat memasuki halaman istana. Para perampok yang bersenjatakan palu godam dan linggis besar dengan tanpa rasa takut menerobos masuk ke dalam gedung. Dalam hitungan menit, mereka terlihat menggulingkan toilet emas tersebut dan mengikatnya ke bagian belakang mobil. Salah satu pelaku terlihat sedang membawa dudukan toilet emas, menunjukkan betapa beraninya mereka dalam melakukan tindakan kriminal ini.

Menurut sumber yang hadir dalam pengadilan, pencurian ini bukan merupakan aksi spontan, melainkan hasil dari perencanaan yang matang. Michael Jones, salah satu terdakwa berusia 39 tahun, mengklaim bahwa dia tidak terlibat dalam aksi tersebut. Namun, jaksa menyensur data bahwa satu hari sebelum pencurian, Jones diketahui telah mengunjungi lokasi untuk melakukan pengintaian. Dia bahkan mengambil foto-foto di sekitar area toilet, yang menunjukkan bahwa para pelaku benar-benar tahu jalur dan langkah yang harus diambil untuk menjalankan aksi kejahatan tersebut. 

Dalam berbagai laporannya, jaksa Julian Christopher KC menjelaskan, "Mereka tahu persis ke mana harus pergi, mendobrak pintu kayu ke bilik tempat toilet terpasang sepenuhnya." Para perampok itu juga mencopot toilet dari tempatnya, serta meninggalkan jejak kerusakan dengan membiarkan air mengalir keluar dari pipa.

Pedoman berita menunjukkan bahwa istana ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan merupakan tempat kelahiran salah satu tokoh penting dalam sejarah Inggris, Sir Winston Churchill. Karya seni toilet emas ini menjadi simbol perdebatan mengenai nilai seni dan materialisme di zaman modern. Kapasitas seni untuk memprovokasi dan menciptakan respons emosional juga diketahui dari bagaimana orang merespons pencurian ini—apakah itu sebuah tragedi pencurian seni atau pengekspresian subversif terhadap kekayaan?

Setelah kejadian tersebut, para petugas keamanan di Istana Blenheim melakukan upaya maksimal untuk mengejar para perampok yang melarikan diri dengan cepat. Pencurian ini memicu kepanikan dan reaksi dari banyak pihak, mulai dari penjaga situs hingga masyarakat luas yang tersentuh oleh tingginya nilai barang yang dicuri. Masyarakat pun bertanya-tanya seberapa besar dampak dari pencurian ini dalam konteks seni dan perlindungan karya seni yang berharga.

Sebagai bagian dari pameran, toilet emas yang menggoda ini juga menimbulkan banyak pro dan kontra. Beberapa orang memandang karya itu sebagai pernyataan sosial, sementara yang lain memandangnya sebagai sesuatu yang konyol dan tidak pantas. Namun demikian, pencurian ini mengungkap lapisan lain dari interaksi antara seni dan masyarakat, mempertanyakan batasan antara objek seni dan nilai materialnya.

Setelah proses peradilan yang panjang, Fred Doe, yang sebelumnya dikenal sebagai Frederick Sines, asal Windsor, dan Bora Guccuk dari London Barat, juga dihadapkan pada tuduhan terkait pencurian tersebut. Mereka mengklaim tidak bersalah atas tuduhan bersekongkol untuk mentransfer barang hasil kejahatan. Hal ini menambah lapisan kompleksitas pada kasus yang telah menarik perhatian publik tidak hanya di Inggris, tetapi juga di seluruh dunia.

Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa perhatian publik terhadap kasus pencurian ini mencerminkan ketertarikan yang mendalam terhadap seni, deteksi kejahatan, dan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap tindakan yang dianggap melawan etika. 

Dengan terus mengamati perkembangan kasus ini, kita menjadi saksi bagaimana seni, kejahatan, dan moralitas saling berkaitan dalam konteks modern. Toilet emas ini mungkin sudah dicuri, tetapi diskusi yang ditimbulkannya akan tetap hidup dalam ingatan kita—menyajikan pelajaran berharga tentang nilai, resiko, dan keinginan manusia dalam mengejar sesuatu yang dianggap luar biasa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved