TNI AL Mau tanam Kedelai Demi Ketahanan Pangan Nasional
Tanggal: 13 Mei 2025 23:37 wib.
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, TNI Angkatan Laut (TNI AL) telah mengambil langkah strategis dengan merencanakan proyek percontohan budidaya kedelai. Langkah ini dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menyoroti fakta bahwa sebagian besar kebutuhan kedelai nasional masih bergantung pada impor. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi tahu tempe, dua produk olahan kedelai yang sangat digemari dan menjadi bagian penting dalam pola makan sehari-hari.
Ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai menjadi isu yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan. Data menunjukkan bahwa hampir 70 persen kebutuhan kedelai di Indonesia dipenuhi melalui impor. Dengan meningkatnya populasi dan permintaan, ketergantungan ini dapat berpotensi menimbulkan masalah dalam hal ketersediaan dan harga kedelai di dalam negeri. Oleh karena itu, inisiatif dari TNI AL untuk melakukan budidaya kedelai menjadi langkah yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai.
Proyek budidaya kedelai ini akan dilaksanakan di Serang, Banten dan bekerjasama dengan para peneliti bioteknologi. Kerjasama ini diharapkan dapat memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas kedelai yang dihasilkan. Para peneliti bioteknologi akan melakukan penelitian dan pengembangan, di mana mereka akan mempelajari varietas kedelai unggul yang cocok untuk ditanam di berbagai kondisi tanah dan cuaca di Indonesia.
Dalam konteks ketahanan pangan, kedelai memiliki peranan yang sangat penting. Kedelai tidak hanya digunakan untuk membuat tahu dan tempe, tetapi juga memiliki potensi sebagai sumber protein yang baik untuk gizi masyarakat. Mendorong budidaya kedelai lokal adalah langkah strategis untuk meningkatkan kemandirian pangan nasional dan mengurangi importasi, sekaligus mendukung kesejahteraan petani lokal. TNI AL, dengan dukungan para peneliti, berharap dapat memberikan edukasi dan pelatihan kepada petani untuk mengoptimalkan potensi pertanian kedelai di daerah tersebut.
Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi di pedesaan, di mana banyak petani yang dapat diberdayakan melalui budidaya kedelai. Jika berhasil, proyek ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga berpotensi untuk diekspor, sehingga dapat memberikan devisa bagi negara.
Laksamana TNI Muhammad Ali juga mengungkapkan bahwa proyek ini mencerminkan komitmen TNI AL dalam mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan. Dengan memanfaatkan sumber daya laut dan darat secara sinergis, TNI AL berupaya untuk berkontribusi lebih dalam mewujudkan ketahanan pangan yang tidak hanya terbatas pada sektor tertentu, tetapi menyeluruh.
Melalui proyek budidaya kedelai di Serang, TNI AL berupaya menunjukkan bahwa lembaga militer juga bisa berperan aktif dalam sektor pertanian, terutama di bidang ketahanan pangan. Melihat tingginya konsumsi kedelai di masyarakat, langkah ini menjadi sangat strategis untuk menjawab tantangan pangan yang ada saat ini. Dengan semangat kolaborasi antara TNI AL dan para peneliti bioteknologi, diharapkan bahwa budidaya kedelai di Indonesia dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta memenuhi kebutuhan masyarakat.