Sumber foto: iStock

Tiongkok, China, dan Tionghoa: Apa Perbedaan dan Asal Usulnya yang Sering Disalahpahami?

Tanggal: 4 Mei 2025 15:25 wib.
Masyarakat Indonesia sering kali menggunakan sebutan “China” dan “Tiongkok” secara bergantian untuk merujuk pada negara besar di Asia Timur. Namun, banyak yang bertanya-tanya tentang perbedaan keduanya. Selain itu, banyak juga yang bingung mengapa orang dari etnis tersebut disebut “Tionghoa.” Ternyata, penggunaan istilah-istilah ini memiliki akar sejarah yang cukup panjang, melibatkan aspek budaya, politik, dan linguistik yang menarik untuk dipahami lebih dalam.

Perbedaan Antara Tiongkok dan China: Akar Sejarah yang Tertanam

Dalam laporan yang dikutip dari China Daily, istilah "Tiongkok" berasal dari kata "Zhongguo" dalam bahasa Mandarin yang berarti "Negara Tengah." Penggunaan istilah ini sudah ada lebih dari 3.000 tahun yang lalu dan menjadi sebutan bagi negara tersebut sejak zaman Dinasti Zhou Barat. Bukti paling awal penggunaan kata Zhongguo ditemukan di sebuah wadah perunggu kuno yang berasal dari era tersebut. Di dalam wadah tersebut tertulis frasa "Zhai zi Zhong Guo," yang memiliki arti "hidup di tengah-tengah dunia."

Seiring waktu, nama Zhongguo (atau Tiongkok) digunakan oleh masyarakat China untuk merujuk pada negara mereka. Istilah ini menggambarkan keyakinan bahwa negara mereka berada di pusat dunia, yang merupakan pandangan umum dalam budaya dan geopolitik tradisional China.

Sementara itu, istilah "China" sendiri tidak berasal dari bahasa Mandarin. Berdasarkan catatan sejarah, nama "China" lebih banyak dipengaruhi oleh bahasa Sansekerta. Kata "Cina" merujuk pada Dinasti Qin, yang diucapkan dalam bahasa Mandarin sebagai "Chin." Nama ini kemudian menyebar ke kawasan lain, terutama melalui pedagang Persia yang merujuk wilayah tersebut dengan istilah "Cin." Melalui perantaraan pedagang ini, istilah "China" mulai dikenal di dunia Barat dan akhirnya populer digunakan secara global, termasuk di Indonesia.

Tionghoa: Asal Usul Penyebutan Etnis di Indonesia

Lalu, bagaimana dengan istilah "Tionghoa"? Penyebutan ini lebih erat kaitannya dengan migrasi warga China yang datang ke wilayah Nusantara pada abad ke-13. Mayoritas pendatang tersebut berasal dari wilayah selatan China, yang menggunakan dialek Hokkien. Dalam dialek Hokkien, kata "Zhongguo" diucapkan sebagai "Tiong-kok," sementara orang-orang dari negara tersebut disebut "Tionghoa."

Pengucapan Hokkien yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat lokal Indonesia membuat istilah "Tionghoa" semakin melekat dalam penggunaan sehari-hari. Seiring waktu, istilah ini digunakan untuk menyebut etnis atau warga keturunan China yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun asal usul istilah "Tionghoa" berasal dari pengucapan Hokkien, penggunaannya sudah sangat umum di Indonesia untuk merujuk pada kelompok etnis yang memiliki leluhur berasal dari China.

Penggunaan Tiongkok dalam Konteks Formal dan Tionghoa untuk Etnis di Indonesia

Hingga saat ini, kata "Tiongkok" masih sering digunakan dalam konteks yang lebih formal, seperti dalam pemberitaan media, dokumen pemerintah, dan dalam pembicaraan resmi. Sebagai contoh, media massa di Indonesia biasanya menyebut negara tersebut sebagai "Tiongkok" dalam laporan atau berita yang berkaitan dengan urusan diplomatik atau internasional.

Di sisi lain, istilah "Tionghoa" lebih sering digunakan untuk merujuk pada etnis atau orang-orang keturunan China yang tinggal di Indonesia. Istilah ini sudah terasosiasi kuat dengan identitas etnis tersebut, terutama karena pengucapannya yang lebih familiar di telinga masyarakat Indonesia.

Sejarah Polemik dan Perubahan Istilah di Indonesia

Penggunaan istilah "China" atau "Cina" di Indonesia sendiri pernah menjadi bahan polemik pada masa lalu. Kata "Cina" dianggap mengandung konotasi negatif dan diskriminatif, terutama karena dianggap tidak mencerminkan penghargaan terhadap keberagaman budaya dan identitas etnis China. Oleh karena itu, pada era reformasi, pemerintah Indonesia secara resmi mengimbau penggunaan istilah "Tiongkok" dan "Tionghoa" yang lebih menghormati budaya dan sejarah bangsa China.

Pemerintah mendorong agar istilah-istilah tersebut digunakan dalam konteks yang tepat. Penggunaan kata "Tiongkok" lebih disarankan untuk merujuk pada negara, sedangkan "Tionghoa" digunakan untuk menyebut kelompok etnis yang berasal dari China. Meskipun demikian, masih ada perbedaan pendapat di kalangan masyarakat mengenai penggunaan kedua istilah ini, dan terkadang keduanya masih digunakan secara bergantian tanpa mempertimbangkan konteks yang lebih tepat.

Menjaga Penghargaan terhadap Budaya dan Sejarah

Perbedaan penggunaan istilah ini tidak hanya mencerminkan perbedaan linguistik, tetapi juga menunjukkan pentingnya menghormati sejarah dan budaya masing-masing bangsa. Istilah-istilah ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat China dan keturunan mereka, serta dapat mencerminkan perasaan nasionalisme dan identitas budaya.

Menggunakan istilah yang tepat dalam menyebut negara atau etnis ini penting untuk menjaga keharmonisan sosial dan menghargai keberagaman budaya. Dengan demikian, pemahaman yang benar mengenai perbedaan antara Tiongkok, China, dan Tionghoa dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dan saling menghargai antar kelompok masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved