Tikus yang Sering Berkeliaran di Permukiman, Bisa Membawa Penyakit!
Tanggal: 26 Jan 2025 10:53 wib.
Tampang.com | Indonesia sebagai negara beriklim tropis memiliki keragaman flora dan fauna yang melimpah, termasuk hewan pengerat seperti tikus. Tikus adalah salah satu hewan yang paling sering dijumpai di berbagai tempat, mulai dari kebun, sawah, sungai, hingga permukiman perkotaan dan rumah-rumah penduduk. Namun, keberadaan tikus sering kali menimbulkan masalah serius, terutama karena hewan ini dapat membawa penyakit yang berbahaya bagi manusia.
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis tikus yang umum berkeliaran di lingkungan kita, di antaranya:
Tikus Rumah
Tikus rumah adalah spesies yang paling sering ditemukan di dalam rumah. Mereka biasanya mencari makanan di dapur, rak makanan, atau tempat-tempat penyimpanan. Tikus rumah memiliki tubuh kecil hingga sedang dan dapat dengan mudah menyelinap melalui celah kecil.
Tikus Got
Tikus got atau Rattus norvegicus sering ditemukan di area kotor seperti selokan, saluran pembuangan, dan tempat sampah. Jenis tikus ini dikenal sebagai pembawa penyakit yang berbahaya karena sering bersentuhan dengan limbah dan kotoran.
Tikus Wirok
Tikus wirok biasanya ditemukan di area sawah atau ladang. Mereka dapat merusak hasil panen petani dan juga menjadi vektor penyakit karena sering bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi.
Mencit
Mencit adalah tikus berukuran kecil yang sering digunakan untuk penelitian laboratorium. Namun, mencit liar juga dapat ditemukan di area permukiman, terutama di tempat yang lembap dan penuh makanan.
Penyakit yang Dibawa Tikus
Tikus tidak hanya menjadi hama yang mengganggu, tetapi juga berpotensi menjadi ancaman kesehatan. Beberapa penyakit yang bisa dibawa tikus antara lain:
Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terdapat dalam urin tikus. Leptospirosis bisa menular ke manusia melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Hantavirus
Virus ini dapat menyebar melalui udara yang terkontaminasi debu kotoran atau urin tikus. Hantavirus dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang serius.
Salmonellosis
Tikus dapat menyebarkan bakteri Salmonella melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
Pes (Plague)
Meskipun jarang terjadi, tikus, terutama yang tinggal di daerah kotor, dapat menjadi pembawa bakteri Yersinia pestis yang menyebabkan penyakit pes.
Untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya tikus, langkah-langkah pencegahan berikut dapat dilakukan:
Menjaga Kebersihan Rumah, Pastikan rumah selalu bersih, terutama di area dapur dan tempat penyimpanan makanan. Buang sampah secara teratur dan tutup rapat tempat sampah.
Tutup Akses Masuk Tikus, Periksa celah-celah kecil di dinding, lantai, atau atap rumah yang dapat menjadi jalur masuk tikus, lalu tutup dengan bahan yang kokoh.
Gunakan Perangkap atau Alat Pencegah Tikus, Gunakan perangkap tikus atau alat pencegah lainnya seperti pengusir tikus berbasis ultrasonik.
Hindari Menyimpan Makanan Terbuka, Pastikan makanan selalu disimpan dalam wadah tertutup rapat agar tidak menarik perhatian tikus.
Keberadaan tikus di permukiman memang sulit dihindari, tetapi dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko penyebaran penyakit dapat diminimalkan. Jangan anggap remeh tikus yang berkeliaran di rumah, karena mereka bisa menjadi ancaman kesehatan serius bagi seluruh anggota keluarga.