Terowongan Misterius di Bawah Kuil Mesir: Benarkah Mengarah ke Makam Cleopatra yang Hilang?
Tanggal: 24 Jun 2025 11:59 wib.
Sebuah penemuan arkeologis yang mengejutkan kembali menghidupkan harapan para ilmuwan dalam pencarian makam Ratu Cleopatra. Di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna, Mesir, tim arkeolog yang dipimpin oleh Kathleen Martinez dari Universitas San Domingo menemukan terowongan bawah tanah yang diperkirakan dapat menjadi petunjuk kuat ke lokasi makam sang ratu legendaris.
Penemuan ini menjadi bagian dari upaya panjang selama hampir dua dekade dalam menelusuri keberadaan makam Cleopatra dan suaminya, Jenderal Romawi Mark Antony. Sejarah mencatat bahwa pasangan ini kemungkinan besar dimakamkan berdampingan. Namun, hingga kini lokasi makam mereka masih menjadi misteri besar dunia arkeologi.
Dalam eksplorasinya, Martinez dan timnya berhasil menemukan terowongan kuno sepanjang 1.305 meter, terletak sekitar 13 meter di bawah permukaan tanah. Penemuan ini disebut sebagai "keajaiban arsitektur" oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir karena kompleksitas serta struktur luar biasanya. Terowongan ini dipahat langsung dari batuan keras khas Mesir dan diduga menjadi jalur tersembunyi yang mengarah ke tempat suci atau area pemakaman penting.
Taposiris Magna sendiri adalah kota kuno yang dibangun sekitar tahun 280 SM oleh Ptolemeus II, keturunan dari Alexander Agung sekaligus nenek moyang Cleopatra. Kuil di tempat tersebut didedikasikan untuk dewa Osiris dan dewi Isis—dua tokoh penting dalam mitologi Mesir yang sangat dihormati oleh Cleopatra. Hal ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa lokasi ini diyakini berkaitan erat dengan makam sang ratu.
Selama penggalian, tim arkeolog menemukan berbagai peninggalan berharga, seperti koin dengan gambar Cleopatra dan Alexander Agung, patung dewi Isis, serta balok batu kapur dan pecahan tembikar yang tersebar di dalam terowongan. Mereka juga menemukan beberapa lubang pemakaman bergaya Yunani-Romawi di sekitar kuil, memperkuat dugaan bahwa lokasi ini memang digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh penting pada zamannya.
Meski belum ditemukan bukti langsung keberadaan makam Cleopatra, para peneliti optimistis bahwa eksplorasi lebih lanjut bisa memberikan jawaban pasti. Salah satu tahap berikutnya yang akan dilakukan tim adalah menjelajahi wilayah perairan Laut Mediterania di sekitar lokasi, karena catatan sejarah mencatat serangkaian gempa bumi besar antara abad ke-4 hingga ke-14 Masehi yang menyebabkan sebagian kuil dan kota Taposiris Magna tenggelam ke dasar laut.
Martinez berpegang pada teori bahwa Cleopatra, yang kerap dianggap sebagai perwujudan dewi Isis di bumi, memilih tempat pemakamannya berdasarkan simbolisme spiritual. Sementara itu, Mark Antony diyakini sebagai inkarnasi dari dewa Osiris, pasangan Isis. Kombinasi ini memperkuat kemungkinan bahwa mereka berdua dikuburkan di tempat yang erat kaitannya dengan dua dewa tersebut.
Dari lebih dari 20 kuil di sekitar Alexandria yang telah diteliti Martinez, Taposiris Magna merupakan satu-satunya lokasi yang memenuhi seluruh kriteria arkeologis dan simbolik yang dia cari. Sejak awal tahun 2000-an, Martinez bahkan telah mempresentasikan hipotesis ini kepada Zahi Hawass, arkeolog kenamaan Mesir, dan mendapat dukungan untuk memulai penggalian.
Penggalian juga mengungkapkan bahwa sebagian besar garis pantai Mesir telah mengalami pergeseran akibat gempa bumi yang menyebabkan runtuhnya bagian dari Taposiris Magna ke laut. Oleh karena itu, sebagian makam yang mungkin berada di lokasi tersebut bisa saja kini berada di bawah air. Terlepas dari sulitnya medan, tim Martinez tetap melanjutkan pencarian mereka, dengan harapan bahwa jejak-jejak makam yang telah lama hilang itu masih bisa ditemukan.
Beberapa artefak tambahan seperti kepala patung dari pualam juga ditemukan di dekat lokasi reruntuhan, menambah kuat dugaan bahwa daerah ini memiliki nilai sejarah tinggi yang belum sepenuhnya terungkap. Selain itu, nilai historis penemuan ini juga sangat penting untuk membantu dunia memahami lebih dalam tentang peradaban Mesir Kuno serta kehidupan pribadi Cleopatra, salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah manusia.
Cleopatra, yang wafat pada tahun 30 SM, dikenal sebagai wanita cerdas, penguasa kuat, dan simbol kecantikan yang melegenda. Sejarah menyebutkan bahwa setelah kematian Mark Antony, ia memilih mengakhiri hidup dengan membiarkan ular berbisa menggigit dirinya. Adegan dramatis ini banyak diabadikan dalam karya seni, teater, hingga film, namun hingga kini, lokasi jenazahnya masih belum diketahui secara pasti.
Jika terowongan misterius ini benar-benar mengarah ke makam Cleopatra, maka penemuan tersebut akan menjadi salah satu pencapaian arkeologis terbesar abad ke-21. Tidak hanya karena tokoh sejarah yang terlibat, tetapi juga karena nilai ilmiah dan budaya yang terkandung di dalamnya. Martinez dengan yakin menyatakan, “Jika terowongan ini benar-benar menuju makam Cleopatra, itu akan menjadi penemuan paling penting dalam sejarah modern.”
Sementara dunia menunggu hasil eksplorasi lebih lanjut, satu hal menjadi jelas: teka-teki Cleopatra belum sepenuhnya terkubur, dan terowongan rahasia di bawah Taposiris Magna mungkin akan membuka lembaran baru dalam sejarah Mesir Kuno.