Temuan Fosil di Sumba: Menguak 'Dunia Hilang' di Indonesia
Tanggal: 18 Des 2024 19:06 wib.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal 'Proceedings of the Royal Society B', para ilmuwan telah mengungkapkan temuan yang sangat mengejutkan. Mereka menyatakan bahwa ada sebuah 'dunia hilang' yang berhasil ditemukan di wilayah Indonesia. Wilayah ini terletak di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penemuan ini mengungkapkan bahwa Sumba dulunya merupakan habitat dari berbagai macam hewan, sebagian besar di antaranya punah sejak ribuan tahun yang lalu.
Beberapa hewan punah yang berhasil diidentifikasi di wilayah ini antara lain adalah gajah mini, spesies tikus, kadal raksasa, dan spesies komodo. Fosil-fosil hewan ini berhasil ditemukan di Sumba. Dari pengamatan terhadap fosil-fosil tersebut, para ilmuwan menduga bahwa spesies-spesies tersebut pernah hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.
Laporan tersebut juga menemukan temuan yang cukup serius, yang menandakan bahwa hewan-hewan langka ini awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini semakin diperkuat dengan penemuan fosil komodo, sebuah spesies yang saat ini hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo, Flores, tetapi kemungkinan berasal dari Sumba.
Tim peneliti dari Zoological Society of London (ZSL) melakukan ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini sejak tahun 2011 hingga 2014. Mereka mengoleksi fosil-fosil tersebut di Sumba, yang merupakan bagian dari kepulauan yang sebelumnya dikenal sebagai 'Wallacea'. Wilayah ini pertama kali didefinisikan oleh ahli biologi Alfred Russel Wallace pada abad ke-19. Wallacea mencakup sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram.
Popularitas Wallacea semakin meningkat pada tahun 2004 setelah penemuan fosil makhluk punah yang dikenal sebagai 'hobbit' atau Homo Floresiensis di Flores, bagian utara dari Sumba. Meskipun demikian, penelitian tentang Sumba masih sangat terbatas. Survei mengenai fosil dan kehidupan liar di pulau ini belum banyak dilakukan.
Menurut Samuel Turvey, seorang anggota peneliti di ZSL, sangat sedikit peneliti biologi dan paleontologi yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia, mungkin karena keberagaman pulau yang ada di Indonesia. Para ilmuwan berharap bahwa penelitian lebih lanjut di Sumba dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai evolusi spesies di area tersebut. Mereka yakin bahwa penemuan di wilayah ini dapat membuka wawasan yang menakjubkan mengenai dunia yang hilang, di mana banyak hewan berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern.
Tidak hanya di Indonesia, penemuan 'dunia hilang' juga telah dilakukan di Spanyol. Sebuah penelitian dari Spanyol telah berhasil menemukan 'dunia hilang' di dekat Kepulauan Canary. Temuan ini memunculkan asumsi bahwa lokasi ini mungkin merupakan asal muasal legenda Atlantis. Gunung Los Atlantes, sebuah rangkaian pulau pada zaman Eocene yang berada di Kepulauan Canary, telah tenggelam dari 56 hingga 34 juta tahun yang lalu.
Peneliti menemukan beberapa pulau yang tenggelam di dekat Kepulauan Canary, dan saat ini pulau tersebut tenggelam persis seperti yang diceritakan dalam legenda Atlantis. Mereka menemukan bukti-bukti bahwa pulau tersebut dulunya dihuni oleh berbagai macam satwa liar.
Temuan-temuan seperti ini menunjukkan bahwa Bumi telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Penemuan-penemuan fosil dan situs-situs arkeologi yang menunjukkan keberadaan 'dunia hilang' telah memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai evolusi dan sejarah bumi serta makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Hal ini secara tidak langsung memberikan manfaat dalam memperkaya pengetahuan kita akan planet tempat tinggal kita.