Sumber foto: google

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Tanggal: 18 Jun 2024 23:29 wib.
Ada pengalaman unik yang pernah dialami Damkar Kabupaten Semarang Jawa Tengah (Jateng). Damkar Kabupaten Semarang pernah dimintai tolong di luar tugasnya. Bukan memadamkan api, mengevakuasi sarang tawon atau ular, dan tidak juga mengevakuasi hewan dari dalam sumur. Damkar Kabupaten Semarang malah dimintai tolong untuk mengambilkan rapor oleh seorang pelajar.

Berawal dari adanya direct message (DM) di akun Instagram Damkar Kabupaten Semarang. Pelajar tersebut mengirimkan sebuah pesan.“Permisi pak/bu damkar, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya, maaf bu/pak apakah saya boleh meminta tolong untuk mengambil raport saya di sekolah besok jumat, karena saya takut ayah saya ambil nanti di marahin, terima kasih.”

Kasi Damkar Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi mengatakan, pihaknya membalas DM tersebut dengan edukasi soal tugas damkar. “Memang tugas Pemadam Kebakaran itu adalah pelayanan, sehingga kalau ada masyarakat yang membutuhkan pasti akan direspon. Tapi tetap menggunakan skala prioritas yang kami utamakan,” kata Hisyam.

Meski begitu, kata dia, permintaan tersebut adalah bentuk kepercayaan masyarakat kepada Damakr. "Namun harus diingat, bahwa tugas damkar adalah menangani kedaruratan dan bencana, bukan untuk mengambil rapor," jelasnya saat dihubungi, Selasa (18/6/2024). Hisyam mengungkapkan, tugas kedaruratan tersebut di antaranya menangani kebakaran, evakuasi orang atau binatang yang membutuhkan pertolongan, serta membantu masyarakat dalam situasi darurat.

"Seperti evakuasi sarang tawon di permukiman atau ular yang masuk rumah, tingkatnya sudah membahayakan," ujarnya. Hisyam mencontohkan, beberapa waktu lalu ada warga yang melapor terkait adanya sarang tawon di rumahnya. "Saat sampai di depan rumah warga tersebut, ternyata ada kebakaran. Sehingga kami tinggal dan menuju ke lokasi kebakaran terlebih dulu, karena itu prioritas," ujarnya.

Untuk laporan warga yang sifatnya tidak terlalu urgent, kata Hisyam, diminta untuk mengirimkan foto terlebih dulu. "Bukan kami pilah-pilah, tapi sekali lagi, ini soal prioritas. Kemarin ada laporan bau bangkai, telpon ke Damkar, ternyata bangkai tikus. Semua laporan pasti ditanggapi, tapi kami mengutamakan prioritas penanganan," kata Hisyam.

Dari cerita ini kita bisa belajar bahwa komunikasi yang terbuka dan pemahaman akan emosi seseorang sangatlah penting. Untuk orang tua, penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak, sehingga mereka tidak merasa takut untuk berbagi masalah dan kesulitan yang mereka hadapi.

Kisah seorang pelajar yang meminta bantuan dari Damkar untuk mengambil rapornya ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa takut dan cemas adalah hal yang alami, namun penting untuk mengatasi rasa takut tersebut dengan cara yang lebih sehat dan produktif. Semoga kejadian ini juga menginspirasi kita untuk memerhatikan lebih dalam kondisi emosional dan psikologis orang di sekitar kita.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved