Sumber foto: Google

Supir Truk Ramai-Ramai Gelar Demo Soal ODOL

Tanggal: 20 Jun 2025 22:52 wib.
Sejumlah sopir truk di Pati memprotes kebijakan zero Over Dimension Over Load (ODOL) yang dinilai merugikan mereka. Hari ini, aksi mogok kerja para sopir ini menjadikan jalan Lingkar Selatan Kabupaten Pati padat oleh truk yang diparkir. Protes ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kebijakan yang dinilai tidak adil, tetapi juga sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian pemerintah terkait nasib mereka.

Kebijakan mengenai ODOL yang diterbitkan oleh pemerintah bertujuan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan memelihara infrastruktur jalan. Namun, para sopir truk merasa bahwa kebijakan ini justru lebih memberatkan mereka. Mereka mengklaim bahwa banyak dari mereka yang bergantung pada pengangkutan barang dengan beban maksimal. Dengan adanya kebijakan zero ODOL, para sopir merasa terancam kehilangan mata pencaharian mereka.

Dalam aksi mogok ini, para sopir memarkirkan truk-truk mereka secara berjejer di sepanjang jalan Lingkar Selatan. Hal ini menyebabkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan lainnya. Banyak warga yang melintas mengeluhkan kemacetan tersebut, sementara sopir truk tetap bertahan membela hak mereka. Mereka berteriak memberikan semangat satu sama lain, sambil menjelaskan kepada para pengendara lain tujuan dari aksi yang mereka lakukan.

Pemerintah daerah dan pihak kepolisian pun langsung merespons aksi tersebut. Mereka berusaha mengedukasi para sopir mengenai pentingnya kebijakan ODOL untuk keselamatan berkendara dan infrastruktur. Namun, dialog antara pihak pemerintah dan sopir truk belum menemukan titik temu. Para sopir berpendapat bahwa ada perbedaan antara teori dan praktik di lapangan, di mana banyak dari mereka yang tidak memiliki alternatif untuk memenuhi jumlah tonase barang yang diangkut tanpa melanggar kebijakan.

Dalam kesempatan ini, beberapa perwakilan sopir truk juga memberikan pernyataan kepada awak media. Mereka menyerukan agar pemerintah melakukan evaluasi terhadap kebijakan ODOL dan mempertimbangkan kondisi nyata di lapangan. Dengan demikian, mereka berharap kebijakan yang dikeluarkan tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga memperhatikan keberlangsungan hidup para sopir truk yang sering kali berada di garis depan transportasi barang.

Sementara itu, aksi ini menggugah banyak pihak untuk memberikan solidaritas terhadap para sopir. Masyarakat sekitar mulai berdatangan dan memberikan dukungan moral, bahkan membawa makanan dan minuman untuk para sopir yang tengah berjuang. Solidaritas ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi sopir truk tidak hanya berdampak pada mereka sendiri, tetapi juga berkaitan dengan banyak sektor lain.

Para sopir truk di Pati percaya bahwa tindakan ini adalah peluang untuk mengajak pemerintah berdialog secara serius. Mereka menuntut agar ada solusi yang lebih baik dan realistis terkait kebijakan ODOL, sehingga beban yang mereka pikul dapat diimbangi dengan hak-hak yang sesuai. Dengan aksi mogok kerja ini, diharapkan pemerintah lebih memahami dan menyelami perjuangan yang mereka lakukan setiap hari.

Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk mendengarkan dan memahami aspek-aspek yang melatarbelakangi kebijakan ODOL. Keberlangsungan transportasi dan kesejahteraan sopir truk merupakan dua hal yang seharusnya dapat berjalan beriringan demi kepentingan bersama. Aksi ini mengingatkan kita semua akan pentingnya dialog dalam mencari solusi, serta perlunya perhatian lebih dari pihak berwenang untuk mendukung profesi sopir truk yang tidak kalah penting dalam perputaran ekonomi masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved