Sumber foto: Google

Suami Terlantarkan Istri yang Sakit Kanker dengan Dalih Ditolak Berhubungan Badan

Tanggal: 29 Jan 2025 10:01 wib.
Tampang.com | Kisah memilukan datang dari Palembang, Sumatera Selatan. Seorang wanita bernama SPS (24), yang menderita kanker paru-paru, harus menghadapi kenyataan pahit ditelantarkan oleh suaminya sendiri, WS (25). Motif di balik tindakan WS akhirnya terungkap, yakni karena ia merasa kecewa setelah permintaannya untuk berhubungan badan ditolak oleh istrinya yang sedang sakit.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugih Hartono menjelaskan bahwa WS tidak memenuhi kewajibannya sebagai suami untuk merawat SPS yang tengah dalam kondisi lemah. Bahkan, WS hanya memberikan makanan dengan meletakkannya di samping tempat tidur, meskipun SPS tidak mampu bangun atau beraktivitas.


Kejadian yang Menggemparkan


Peristiwa memilukan ini terungkap pada Sabtu (11/1/2025), ketika WS sempat melakukan tindakan seolah peduli terhadap istrinya. Saat itu, WS membersihkan tubuh SPS dan menyuapinya makan. Namun, setelah melakukan hal tersebut, WS justru memaksa SPS untuk berhubungan intim.

SPS yang sedang dalam kondisi lemah akibat kanker paru-paru tentu saja tidak mampu memenuhi keinginan WS. Penolakan ini rupanya menjadi alasan WS menelantarkan SPS, meninggalkan istrinya dalam kondisi yang semakin memburuk.


Tindakan Tidak Manusiawi


Menurut Kombes Pol Harryo Sugih Hartono, WS tidak hanya bersikap abai terhadap kesehatan SPS, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati terhadap penderitaan istrinya. Dalam situasi di mana SPS seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari orang terdekat, WS justru memperlakukan istrinya dengan cara yang tidak manusiawi.

"WS seharusnya menjaga istrinya yang sakit, bukan malah memaksanya melakukan sesuatu yang jelas tidak mampu dilakukan dalam kondisi seperti itu," ujar Kombes Pol Harryo.

Tindakan WS ini mengundang kecaman dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang merasa prihatin atas sikap tidak bertanggung jawab tersebut.


Pentingnya Dukungan Keluarga dalam Pemulihan Pasien


Kasus seperti yang dialami SPS menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung pasien yang tengah berjuang melawan penyakit serius. Keluarga, terutama pasangan, seharusnya menjadi sumber kekuatan dan dukungan emosional bagi pasien, bukan malah menjadi beban tambahan.

Dalam kasus ini, tindakan WS yang menelantarkan SPS justru dapat memperburuk kondisi kesehatan fisik maupun mental korban. Dukungan moral dan fisik dari keluarga sangatlah penting untuk membantu pasien tetap memiliki semangat dalam menjalani pengobatan.


Langkah Hukum yang Ditempuh


Kepolisian Palembang kini tengah menangani kasus ini dengan serius. WS dapat dijerat dengan pasal terkait penelantaran dan tindakan yang menyebabkan penderitaan fisik maupun psikis terhadap pasangan.

"Kami akan memastikan bahwa pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Kombes Pol Harryo.

Kasus ini juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat tentang tanggung jawab moral dan hukum dalam menjaga pasangan, terutama dalam kondisi sakit atau membutuhkan perhatian khusus.


Harapan untuk SPS


Saat ini, SPS masih mendapatkan perawatan medis untuk mengatasi penyakitnya. Banyak pihak berharap agar korban dapat pulih, baik secara fisik maupun mental, dari cobaan berat yang ia alami. Dukungan dari lingkungan sekitar juga diharapkan mampu memberikan semangat baru bagi SPS untuk melanjutkan hidupnya.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa cinta dan tanggung jawab terhadap pasangan bukan hanya tentang kebahagiaan di saat sehat, tetapi juga kesetiaan dan empati di saat sulit. Tindakan WS mencerminkan kurangnya kesadaran akan nilai-nilai tersebut. Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak orang untuk selalu menjaga dan merawat pasangan dengan sepenuh hati, terutama di saat mereka paling membutuhkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved