Studi Gaji di ASEAN Naik Pada 2025, RI Diramal Meningkat 6,3 Persen
Tanggal: 27 Nov 2024 08:38 wib.
Studi gaji di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) pada 2025 diperkirakan akan lebih tinggi dibanding tahun ini berdasarkan laporan dari studi yang dilakukan firma jasa profesional AON. Jadi meski inflasi mereda, namun kenaikan gaji masih tetap kuat.
Menurut laporan terbaru ini, kenaikan gaji di seluruh wilayah ASEAN diperkirakan akan mencapai 5,5% pada tahun 2025, naik dari 5,3% pada tahun ini. Dari seluruh negara di ASEAN, Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan gaji sebesar 6,3%, menjadikannya salah satu negara dengan kenaikan gaji tertinggi di kawasan tersebut.
"Tingkat kenaikan gaji masih (diperkirakan) lebih tinggi (pada 2025) daripada (2024), di mana inflasi dan suku bunga diperkirakan akan lebih rendah ke depannya," kata Partner dan Kepala Solusi Talenta Aon untuk Asia Tenggara.
Firma jasa profesional AON melakukan studi ini dengan menganalisis data dari lebih dari 1000 perusahaan di seluruh ASEAN. Hasilnya menunjukkan bahwa sektor teknologi, manufaktur, serta jasa keuangan akan menjadi pendorong utama di balik kenaikan gaji yang terus meningkat.
Kenaikan gaji yang diprediksi ini merupakan cerminan dari pertumbuhan ekonomi yang stabil di sebagian besar negara-negara ASEAN. Pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif juga mendorong perusahaan untuk menggaji karyawannya dengan lebih kompetitif guna mempertahankan talenta terbaik.
Di Indonesia, terutama di sektor teknologi, terjadi lonjakan dalam permintaan tenaga kerja yang terampil. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk menawarkan gaji yang lebih tinggi guna menarik dan mempertahankan tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi. Permintaan untuk karyawan dengan keahlian digital juga turut mendorong kenaikan gaji di sektor ini.
Selain itu, sektor manufaktur juga memainkan peran penting dalam peningkatan kenaikan gaji di Indonesia. Dengan pertumbuhan industri manufaktur yang terus meningkat, permintaan akan karyawan yang terampil di sektor ini juga semakin tinggi. Sehingga, perusahaan-perusahaan manufaktur pun mesti bersaing dalam memberikan penawaran gaji yang lebih menarik guna mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Sementara di sektor jasa keuangan, transformasi digital menjadi salah satu faktor yang membawa pengaruh besar terhadap kenaikan gaji. Permintaan akan karyawan dengan kemampuan di bidang teknologi finansial dan keuangan digital semakin tinggi, mendorong perusahaan di sektor ini untuk menawarkan gaji yang lebih tinggi guna menarik talenta-talenta muda yang dibutuhkan.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan bahwa proyeksi kenaikan gaji di Indonesia terbilang cukup tinggi di kawasan ASEAN. Seiring dengan adanya kemajuan ekonomi dan transformasi digital yang terus berlangsung, pasar tenaga kerja di Indonesia terus berubah dan berkembang. Ini juga menjadi indikasi yang positif bagi para pekerja di Indonesia dalam menghadapi masa depan yang lebih cerah.
Secara keseluruhan, proyeksi kenaikan gaji di negara-negara ASEAN pada 2025 menunjukkan tren yang optimis. Meskipun berbagai tantangan seperti inflasi dan ketidakpastian ekonomi terus ada, namun prospek kenaikan gaji yang stabil menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat di kawasan ini. Diharapkan bahwa kenaikan gaji ini juga dapat berdampak positif bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ASEAN secara keseluruhan.