SIM Indonesia Berlaku di Negara ASEAN Mulai 1 Juni 2025
Tanggal: 23 Apr 2025 18:33 wib.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang berencana untuk bepergian ke negara-negara ASEAN tahun ini! Mulai tanggal 1 Juni 2025, Surat Izin Mengemudi (SIM) Indonesia resmi berlaku di seluruh negara anggota ASEAN. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi repot mengurus SIM Internasional untuk dapat mengemudi di negara-negara tetangga.
Informasi ini diumumkan melalui akun resmi X (dulu Twitter) TMC Polda Metro Jaya pada Jumat (21/4/2025). Dalam unggahannya, mereka menyatakan:
“Tak perlu SIM internasional, SIM Indonesia juga berlaku di semua negara Asia Tenggara mulai 1 Juni 2025.”
Diakui oleh Delapan Negara ASEAN
Kebijakan ini merupakan hasil kerja sama regional yang telah lama dibahas dalam forum ASEAN Ministerial Meeting on Transports (ASEAN-MoT). Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat integrasi kawasan dan memudahkan mobilitas antar negara ASEAN.
Dengan kebijakan ini, SIM Indonesia akan diakui dan sah digunakan di delapan negara ASEAN lainnya, yakni: Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam
Artinya, Warga Negara Indonesia (WNI) kini bisa mengendarai mobil atau motor di negara-negara tersebut tanpa harus mengurus SIM internasional tambahan.
Syarat dan Ketentuan Berlaku
Meski SIM Indonesia sudah berlaku di negara-negara ASEAN, penggunaannya tetap mengikuti aturan lalu lintas masing-masing negara. Oleh karena itu, penting untuk memahami peraturan lokal sebelum berkendara.
Selain itu, hanya SIM yang masih berlaku yang diakui. Jadi, pastikan masa berlaku SIM Anda masih aktif saat bepergian. Bagi pengemudi yang hendak membawa kendaraan sendiri, disarankan juga membawa dokumen pendukung lain seperti STNK kendaraan dan paspor.
Dampak Positif bagi Wisatawan dan Pebisnis
Kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya para wisatawan dan pelaku bisnis yang kerap melakukan perjalanan darat lintas negara. Kini, mobilitas lintas negara menjadi lebih praktis, hemat waktu, dan efisien dari segi biaya.
Bayu, seorang pengusaha ekspedisi lintas batas, mengungkapkan rasa syukurnya:
“Biasanya saya harus keluar biaya tambahan dan waktu untuk bikin SIM internasional. Ini sangat membantu, apalagi bagi kami yang sering masuk Malaysia dan Thailand lewat jalur darat.”
Indonesia Menuju Integrasi Mobilitas Regional
Keputusan ini menjadi langkah besar dalam mendukung integrasi kawasan ASEAN, tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga mobilitas antar warga negara. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan dan Polri, turut aktif mendorong standarisasi ini.
Tak hanya mempererat hubungan antarnegara, kebijakan ini juga menunjukkan bahwa SIM Indonesia kini sudah setara secara kualitas dan kredibilitas dengan negara tetangga.