Sempat Mangsa Anjing Warga, Harimau Sumatra Ditangkap di Solok
Tanggal: 16 Nov 2024 22:17 wib.
Setelah lebih dari 2 pekan, akhirnya harimau Sumatra yang meresahkan warga di Nagari Batang, Kabupaten Solok berhasil ditangkap. Harimau tersebut diketahui telah memangsa anjing peliharaan warga sebelum akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam kerangkeng pada Kamis 14 November 2024, masih berada di lokasi pemasangan kerangkeng oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Keberhasilan dalam menangkap harimau Sumatra ini merupakan hasil kerja sama antara BKSDA, TNI, dan masyarakat setempat. Berita tentang harimau Sumatra yang berkeliaran di sekitar pemukiman warga telah mengundang kekhawatiran dan ketakutan bagi penduduk sekitar. Harimau Sumatra merupakan salah satu satwa yang dilindungi, namun konflik antara manusia dan hewan ini sering terjadi karena merosotnya habitat mereka akibat perambahan hutan.
"harimau sumatra tersebut nantinya akan dibawa ke pusat rehabilitasi agar tidak lagi meresahkan warga di Batang Barus".kata Kapolsek Gunung Talang, AKP Defrianto yang mewakili Kapolres Solok, AKBP Muari.
Kepala BKSDA Sumatera Barat, Yohannes Sudarto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pencarian dan pemantauan intensif terhadap harimau Sumatra yang meresahkan warga. Diketahui bahwa harimau tersebut selama beberapa waktu terakhir telah memasuki pemukiman warga dan memangsa hewan ternak serta anjing peliharaan. Hal ini tentu meningkatkan kecemasan dan ketakutan di kalangan masyarakat, sehingga upaya untuk menangkap harimau tersebut dilakukan dengan segera.
Dalam proses penangkapan harimau Sumatra, tim BKSDA dibantu oleh aparat keamanan dari TNI, serta partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Masyarakat turut serta membantu dalam memberikan informasi terkait pergerakan harimau dan memasang perangkap untuk menangkapnya. Kebersamaan antara pihak terkait dan masyarakat dalam upaya penangkapan harimau tersebut menjadi kunci keberhasilan dalam menyelesaikan konflik antara manusia dan hewan liar.
Saat ini, harimau Sumatra yang berhasil ditangkap masih berada dalam kerangkeng di lokasi yang telah ditentukan oleh tim BKSDA. Proses selanjutnya adalah melakukan evaluasi kondisi harimau tersebut serta menentukan langkah-langkah yang akan diambil, apakah akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman atau tetap dipelihara di tempat penangkapan.
Keberhasilan ini memberikan harapan bagi masyarakat setempat untuk kembali merasa aman dan tenteram. Namun demikian, peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan habitat alami satwa liar seperti harimau Sumatra juga menjadi hal yang penting. Edukasi tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem serta langkah-langkah pencegahan konflik dengan satwa liar perlu terus disosialisasikan, sehingga konflik serupa dapat diminimalkan di masa depan.
Dengan demikian, penangkapan harimau Sumatra yang sempat meresahkan warga di Nagari Batang, Kabupaten Solok menjadi bukti dari pentingnya kerjasama antara pihak terkait dan masyarakat dalam menangani konflik antara manusia dan satwa liar. Upaya perlindungan terhadap hewan-hewan dilindungi harus terus dilakukan, sambil tetap memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat.
Demi keseimbangan alam dan keberlangsungan kehidupan bersama, langkah-langkah preventif perlu terus ditingkatkan, sehingga konflik serupa dapat diminimalkan di masa mendatang. Semoga keberhasilan ini memberikan pembelajaran bagi semua pihak agar dapat lebih bijaksana dalam memanajemen konflik antara manusia dan hewan liar, serta menjaga kelestarian alam untuk generasi masa depan.