Sumber foto: iStock

Sejarah Unik Simbol Dolar ($): Ketidaksengajaan yang Mendunia!

Tanggal: 11 Mar 2025 09:56 wib.
Mata uang di seluruh dunia sering kali diwakili oleh singkatan atau simbol yang mudah dikenali. Di Indonesia, misalnya, mata uang kita dikenal dengan sebutan "Rupiah" yang disingkat menjadi "Rp". Begitu juga dengan Malaysia yang memiliki Ringgit, disingkat menjadi "RM". Namun, ketika kita beralih ke Amerika Serikat, kita menemukan hal yang berbeda: mereka menggunakan simbol '$' untuk dolar AS, dan bukan singkatan dari kata. Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa dolar menggunakan simbol ini?

Asal-usul simbol dolar AS dapat ditelusuri kembali ke seorang imigran bernama Oliver Pollock. Pollock merupakan seorang pebisnis asal Irlandia yang berjuang di tanah Amerika pada akhir abad ke-18. Ia dikenal sebagai sosok yang cukup kaya dan berpengaruh. Dalam perjalanan hidupnya, ia banyak berlayar dari pantai ke pantai, mengumpulkan kekayaan dan reputasi. Alton James dalam bukunya, "Oliver Pollock, Financier of the Revolution in the West" (1929), menggambarkan bagaimana Pollock terkenal setelah memberikan dukungan dalam perjuangan kemerdekaan Amerika dari Inggris.

Permusuhan antara Inggris dan koloni-koloni Amerika memuncak, dan Pollock berperan penting dengan cara yang unik. Ia tidak mengangkat senjata, tetapi memberikan sumbangan uang untuk mendanai perjuangan. Dikenal sebagai sosok yang dermawan, Pollock bahkan tidak ragu untuk berutang demi melanjutkan dukungannya terhadap gerakan kemerdekaan. Namun, pengorbanannya itu berujung pahit. Utang yang menggunung memaksanya untuk ditahan. Saat dalam penahanan, banyak orang berpengaruh di Amerika yang datang untuk membela dan mencari cara agar dia bisa bebas.

Pemerintah dan orang-orang terpenting di sekitarnya melakukan investigasi terkait utang yang dimiliki Pollock. Di tengah proses tersebut, Pollock memperlihatkan catatan keuangan pribadinya yang mencantumkan penggunaan mata uang pada waktu itu, yaitu peso dan dolar Spanyol. Dalam catatan itu, Pollock menggunakan singkatan 'ps' untuk peso. Menariknya, Pollock menulis huruf 's' berada di atas huruf 'p', sehingga tampak berbeda dan unik. Bentuk tulisan ini menciptakan kesan visual yang menarik bagi siapa saja yang melihatnya.

Ketika Pollock menulis singkatan ini dengan menggunakan pulpen, hasilnya adalah sebuah kombinasi yang menarik dari dua huruf—'p' dan 's'—yang seolah terhubung. Dari informasi yang dilansir oleh BBC International, kombinasi karakter tersebut kehilangan lengkungannya, menyisakan garis vertikal yang kemudian tampak mirip dengan simbol yang kita kenal sekarang sebagai '$'. Walaupun coretan ini terjadi pada tahun 1778, penggunaan simbol ini belum langsung populer di kalangan masyarakat.

Sebagian besar warga Amerika pada waktunya masih menggunakan variasi penulisan 'dolar', seperti 'Dol', 'Doll', atau 'Ds' ketika menuliskan jumlah uang. Ini bisa dilihat dari contoh penulisan seperti "Doll 2000" atau "Ds 5000". Simbol '$' yang kita kenal saat ini baru mulai mendapatkan pengakuan dan digunakan secara luas sekitar tahun 1800, saat para pejabat pemerintahan mulai mempopulerkan simbol tersebut.

Memasuki abad ke-19, penggunaan simbol '$' menjadi semakin populer dan menjadi hal yang melekat dalam menuliskan jumlah dolar di Amerika Serikat. Dengan hubungan yang semakin kuat antara simbol tersebut dan nilai mata uang, '$' kini menjadi salah satu simbol mata uang paling dikenal di seluruh dunia. Tidak hanya di AS, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya, simbol ini menjadi bagian dari komunikasi finansial sehari-hari.

Dalam konteks yang lebih luas, bisa dilihat bahwa simbol-simbol mata uang memiliki daya tarik tersendiri yang tidak hanya sekadar mewakili angka. Mereka berbicara banyak tentang sejarah, budaya, dan identitas suatu negara. Sebagai contoh, Rupiah dengan simbol 'Rp' tidak hanya mencerminkan nilai tukar, tetapi juga mewakili warisan dan perjalanan panjang negara Indonesia. Demikian pula, simbol '$' yang saat ini kita gunakan mencerminkan perjalanan sejarah yang kompleks dan kontribusi individu yang luar biasa, seperti Oliver Pollock.

Dengan adanya simbol-simbol ini, tidak hanya aspek ekonomi yang terwakili, tetapi juga cerita dan makna di balik setiap mata uang. Mata uang, lebih dari sekadar alat tukar, juga merupakan cermin dari perjuangan dan dedikasi orang-orang yang pernah memengaruhi perjalanan sejarah negara tersebut. Oleh karena itu, memahami asal-usul simbol mata uang seperti Rupiah dan Dolar bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memberikan kita perspektif yang lebih kaya tentang ekonomi dan budaya berbagai bangsa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved