Rusia Janji Beri Respon Nyata Jika Diserang Rudal Canggih ATACMS AS
Tanggal: 20 Nov 2024 09:56 wib.
Moskow telah berjanji akan memberikan respons tepat dan nyata jika Ukraina menggunakan rudal jarak jauh canggih pasokan Amerika Serikat (AS), termasuk ATACMS, untuk menyerang wilayah Rusia.
Tensi antara Rusia dan Ukraina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah aneksasi Crimea oleh Rusia pada tahun 2014. Konflik di wilayah Donbas juga terus berlanjut meskipun gencatan senjata yang diumumkan pada 2020. Baru-baru ini, kekhawatiran kembali muncul setelah Ukraina mendapatkan pasokan rudal jarak jauh canggih dari AS.
Ukraina telah menerima ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) AS dengan jangkauan 300 km (190 mil), yang merupakan bagian dari program bantuan militer AS kepada Ukraina. Meskipun AS menyatakan bahwa bantuan ini bertujuan untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari ancaman yang datang dari pihak Rusia, Moskow merespon dengan keras terhadap langkah ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, disebutkan bahwa Rusia menganggap pengiriman senjata oleh AS ke Ukraina sebagai langkah yang dapat mengancam keamanan nasional Rusia. Moskow menekankan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika Ukraina menggunakan senjata-senjata tersebut untuk menyerang wilayah Rusia.
Rusia telah menegaskan bahwa mereka akan memberikan respons nyata jika Ukraina menggunakan ATACMS atau rudal jarak jauh lainnya untuk menyerang wilayah Rusia. Hal ini menunjukkan bahwa situasi di wilayah tersebut semakin tegang, dan kekhawatiran akan eskalasi konflik semakin kuat.
Upaya mediasi internasional terus dilakukan untuk mencari solusi diplomatis atas konflik antara Rusia dan Ukraina. Namun, keberhasilan upaya tersebut masih dalam tanda tanya mengingat kompleksitas dan sensitivitas situasi di wilayah tersebut. Konflik di Ukraina telah menimbulkan dampak yang luas baik di tingkat regional maupun global, dan keterlibatan aktif AS dalam menyokong Ukraina membuka potensi eskalasi yang lebih besar.
Sementara itu, Ukraina menegaskan haknya untuk mempertahankan diri dari ancaman yang datang dari pihak Rusia, terutama setelah kehilangan sebagian wilayahnya dan konflik yang terus berlanjut di wilayah Donbas. Pemerintah Ukraina juga menggarisbawahi bahwa pengiriman senjata-senjata tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan mereka, bukan untuk menginisiasi serangan terhadap Rusia.
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah menjadi isu yang kompleks dan mendalam, dengan dampak yang luas baik di wilayah tersebut maupun di tingkat internasional. Kedua belah pihak memiliki kepentingan dan kekhawatiran masing-masing yang perlu dipertimbangkan dalam upaya mencari solusi yang dapat mengakhiri konflik tersebut.
Sementara itu, dunia internasional terus memantau perkembangan situasi di Ukraina dan Rusia, dan berharap agar tercipta solusi yang dapat mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi konflik yang lebih besar. Dalam konteks ini, upaya diplomasi serta dialog antara pihak-pihak terkait merupakan langkah yang sangat dibutuhkan untuk mencapai stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut.