Respons Penembakan 5 WNI di Malaysia, Prabowo Jangan Ikut Kegiatan Ilegal
Tanggal: 31 Jan 2025 10:29 wib.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan respons tegas terkait kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Kejadian ini mengundang perhatian publik setelah kelima WNI tersebut dilaporkan terlibat dalam aktivitas ilegal di perairan Malaysia, yang akhirnya berujung pada penembakan oleh petugas keamanan Malaysia.
Prabowo, yang baru saja selesai menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri di The Tribrata, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/1/2025), menyampaikan sikapnya terkait peristiwa tersebut. Dalam kesempatan itu, ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terlibat dalam kegiatan ilegal, termasuk penyelundupan atau tindakan yang melanggar hukum saat berada di luar negeri.
Dalam pernyataannya, Prabowo mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia yang terlibat dalam kegiatan ilegal di luar negeri akan menghadapi risiko yang sangat besar, terutama jika negara tempat mereka melakukan pelanggaran merasa terancam atau terganggu. Ia juga menambahkan, tindakan tegas dari pihak berwenang di negara yang bersangkutan merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh mereka yang melanggar aturan.
"Kita tentunya berharap ada investigasi ya kan, tetapi sekali lagi saya ingatkan jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal," ujar Prabowo, dengan nada serius, menegaskan bahwa negara Indonesia tidak dapat melindungi warganya yang terlibat dalam kegiatan melanggar hukum di negara lain.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi di perairan Malaysia. Kelima WNI yang menjadi korban dilaporkan sedang menjalankan aktivitas ilegal, yang diduga terkait dengan penyelundupan. Menurut pihak Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), para WNI tersebut mencoba untuk melawan saat petugas menghentikan perahu mereka yang diduga terlibat dalam kegiatan ilegal. Akibatnya, terjadi bentrokan yang menyebabkan penembakan, yang merenggut nyawa kelima orang tersebut.
Meskipun telah terjadi penembakan, pihak Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) segera menyampaikan protes keras dan meminta pemerintah Malaysia melakukan penyelidikan mendalam atas insiden tersebut. Pemerintah Indonesia juga mendesak agar pihak Malaysia memberikan penjelasan yang jelas mengenai keadaan yang memicu penembakan serta proses hukum yang berlaku.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyoroti pentingnya mematuhi hukum internasional dan peraturan negara lain saat bekerja atau beraktivitas di luar negeri. Ia menegaskan bahwa setiap negara memiliki hak untuk menjaga kedaulatan dan keamanan wilayahnya, termasuk mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar aturan.
Prabowo menyatakan bahwa, meskipun peristiwa ini menyedihkan, investigasi yang adil dan transparan harus dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana proses penanganan yang benar. Ia juga mengingatkan agar mereka yang beraktivitas di luar negeri tetap berpegang pada aturan yang berlaku, baik di Indonesia maupun di negara tempat mereka berada.
Sebagai langkah preventif, Prabowo berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Ia meminta masyarakat Indonesia untuk selalu mewaspadai potensi risiko yang bisa timbul akibat kegiatan ilegal di luar negeri, serta selalu mengutamakan keselamatan dan menghormati hukum negara yang bersangkutan.
Insiden penembakan lima WNI oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia membawa pesan penting dari Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan agar masyarakat tidak terjebak dalam aktivitas ilegal di luar negeri, karena hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang besar, baik untuk diri sendiri maupun hubungan antarnegara. Pemerintah Indonesia akan terus menuntut keadilan dan mendalami penyelidikan untuk memastikan kejelasan atas insiden yang menelan korban jiwa tersebut.