Sumber foto: tiktok

Remaja Menolak Disekolahkan Willie Salim, Minta HP dan Ongkos Pulang Rp800 Ribu

Tanggal: 27 Apr 2024 15:06 wib.
Seorang remaja asal Banyuwangi bernama Edho (16) mengunjungi rumah Willie Salim dengan permintaan uang ongkos pulang sebesar Rp800 ribu.

Edho menolak disekolahkan oleh Willie Salim, malah ia meminta diberi HP saja. Hal ini menimbulkan sorotan media sosial karena kebiasaan Willie Salim yang sering memberikan uang kepada orang-orang yang membutuhkan.

Biasanya, Willie Salim mendatangi mereka untuk melihat kondisi kehidupan mereka. Namun, kini ia justru didatangi oleh Edho yang hendak meminta bantuan.

Kejadian ini direkam dan diunggah oleh Willie Salim di TikTok beberapa waktu lalu. Dalam video, terlihat seorang satpam mengantarkan Edho ke pintu gerbang rumah milik Willie Salim.

Edho mengeluh bahwa dirinya tidak memiliki ongkos untuk pulang dan telah tinggal di sekitaran kediaman Willie Salim di Jakarta selama dua minggu. Selama di Jakarta, Edho bahkan tinggal di sekitaran sungai.

Ketika ditanya dari mana Edho mendapatkan alamat rumah Willie Salim, ia menjawab bahwa ia mendapatkannya dari TikTok. Edho juga mengungkapkan bahwa ia sempat diminta warga sekitar untuk tinggal sementara di masjid sebagai modal nekat karena setiap hari ia menunggu kehadiran Willie Salim.

Melihat Edho datang ke rumahnya, Willie Salim merasa bingung karena ia tidak bisa menerima kunjungan sembarangan ke rumahnya tanpa undangan.

Edho menjelaskan bahwa ia ingin ke rumah Willie Salim untuk liburan, dan mengungkapkan bahwa orang tuanya sudah tidak ada dan ia tinggal bersama bibinya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Edho bekerja sebagai pencari biawak dengan upah sebesar Rp60.000 per ekor. Namun, pekerjaan tersebut tidak ia lanjutkan karena habitat biawak kini tidak cocok lagi.

Mengenai ongkos pergi ke Jakarta, Edho mengaku menggunakan penghasilannya saat bekerja sebagai pedagang telur gulung di Bali. Namun, ia tidak melanjutkan usahanya karena cuaca Bali yang panas.

Edho menginginkan pekerjaan sebagai kuli bangunan, tetapi Willie Salim memberi wejangan bahwa setiap pekerjaan memiliki risikonya tersendiri.

Walau seharusnya masih bersekolah, Edho memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya karena merasa pusing saat sekolah. Meskipun Willie Salim menawarkan untuk membayar biaya sekolah, tempat tinggal, dan makanan, Edho menolaknya karena merasa tidak mampu dan tidak cocok.

Akhirnya, Edho menunjukkan maksudnya dengan meminta ponsel atau HP serta ongkos pulang ke Banyuwangi kepada Willie Salim. Ia berencana menggunakan ponsel tersebut untuk membuat konten mencari biawak di YouTube.

Willie Salim menolak permintaan ponsel Edho karena usianya yang masih di bawah umur. Namun, ia memberikan uang tunai sebesar Rp1.000.000 agar Edho bisa pulang ke Banyuwangi. Kejadian tersebut viral di media sosial dan mendapat banyak tanggapan dari netizen.

Disamping kasus tersebut, kasus remaja pembantu yang bernama Yurika, seorang siswi SD yang harus berjualan tisu hingga larut malam untuk membantu orang tuanya, juga menjadi sorotan. Yurika sering di-bully teman-temannya di sekolah, namun ia tetap berusaha keras untuk membantu keluarganya.

Kisah Yurika menjadi viral setelah diunggah di TikTok, dan berbagai komentar beragam mencuat mengenai keberanian dan ketabahan Yurika. Ini menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang harus berjuang untuk membantu keluarga mereka.

Situasi ini menunjukkan bahwa masih ada banyak anak-anak yang harus berhadapan dengan tekanan ekonomi di usia dini, baik itu untuk mencari nafkah maupun untuk membayar pendidikan mereka.

Semua kasus ini mengingatkan kita bahwa ada generasi muda yang masih memerlukan bantuan dan dukungan lebih, baik dari lingkungan sekitar maupun dari pemerintah. Kita perlu memberikan perhatian dan peduli lebih terhadap anak-anak yang berjuang keras untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved