Puncak Everest Bertambah Tinggi Karena Sungai, Kok Bisa?
Tanggal: 28 Okt 2024 18:23 wib.
Gunung Everest menjadi gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.849 meter (29.032 kaki) di atas permukaan laut. Namun, baru-baru ini terjadi suatu peristiwa yang membingungkan para ilmuwan - ketinggian puncak Everest telah bertambah lebih tinggi dari sebelumnya. Peristiwa ini memicu erosi besar di wilayah Himalaya yang mengubah keseimbangan massa sekitar Gunung Everest.
Sebagian besar orang percaya bahwa gunung tertinggi di dunia tidak akan bertambah tinggi, tetapi berdasarkan penelitian terbaru, ditemukan bahwa puncak Everest berada pada ketinggian 8.847,8 meter pada 1954, lalu naik menjadi 8.848,868 meter pada 2019, dan sekarang mencapai titik tertingginya pada 8.849,2 meter di atas permukaan laut. Peningkatan ketinggian ini disebabkan oleh faktor alami yang jarang terjadi, yaitu erosi besar yang disebabkan oleh sungai di sekitar Gunung Everest.
menurut Explorsweb. Sungai Arun, yang terletak 75 km (47 mil) dari Everest, memainkan peran kunci dalam transformasi geologis ini Akibatnya, erosi sungai memungkinkan Gunung Everest naik 15 hingga 50 meter (49–164 kaki) selama 89.000 tahun terakhir. Menurut model numerik para peneliti, proses ini berlanjut pada kecepatan 2 mm (0,08 inci) per tahun.
Sungai-sungai di wilayah Himalaya telah memainkan peran penting dalam mengubah bentuk Gunung Everest. Air yang merembes dari puncak gunung, serta pencairan es yang meningkat karena perubahan iklim, telah mempercepat erosi di daerah tersebut. Air yang turun dari puncak gunung membawa material-material bebatuan dan endapan, yang mengarah pada proses sedimentasi di dasar sungai. Hal ini menyebabkan sungai-sungai yang berada di kaki gunung dapat memindahkan material-material tersebut ke lembah-lembah yang lebih rendah.
Selain itu, aktivitas gletser yang semakin mencair juga turut berkontribusi dalam erosi yang signifikan di sekitar Gunung Everest. Selama bertahun-tahun, gletser di wilayah Himalaya telah mencair dengan cepat akibat peningkatan suhu global. Air yang ditambahkan ke sungai-sungai tersebut membawa material-material yang diperoleh dari erosi gletser, yang kemudian mengakumulasi di dasar sungai dan mempengaruhi ketinggian sekitar Gunung Everest.
Perubahan tata air sungai juga memainkan peran penting dalam perubahan ketinggian Gunung Everest. Penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan arah aliran sungai karena erosi dapat memengaruhi pelepasan tekanan yang menyebabkan dorongan vertikal pada dasar sungai. Hal ini kemudian dapat menyebabkan perubahan ketinggian di sekitar wilayah sungai, termasuk di kaki Gunung Everest.
Dengan meningkatnya pemahaman akan dampak erosi sungai dan perubahan iklim terhadap ketinggian Gunung Everest, para ilmuwan dapat memantau dengan lebih cermat perubahan yang terjadi di sekitar gunung tertinggi di dunia ini. Selain itu, penelitian tentang pengaruh sungai terhadap ketinggian Gunung Everest juga dapat membantu memahami lebih dalam tentang dinamika geologi di wilayah Himalaya.
Secara keseluruhan, meningkatnya ketinggian Gunung Everest akibat erosi sungai adalah fenomena alam yang menarik dan memperlihatkan betapa kompleksnya proses geologi di wilayah tersebut. Dengan terus memantau perubahan ketinggian yang terjadi, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana bentuk alam semesta ini terbentuk dan berubah dari waktu ke waktu.