Sumber foto: Google

Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Selama Ramadan

Tanggal: 22 Jan 2025 19:12 wib.
Ketua Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada Senin (20/1/2025). Dalam kunjungannya tersebut, Dadan berdiskusi dengan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, mengenai sejumlah isu penting terkait kesehatan gizi masyarakat, khususnya untuk anak-anak dan santri. Salah satu topik yang dibahas adalah penerapan program makan bergizi gratis di pesantren, yang menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan kebutuhan gizi bagi generasi muda tetap tercukupi.

Program makan bergizi gratis merupakan salah satu inisiatif penting yang dicanangkan oleh Badan Gizi Nasional untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Indonesia, khususnya di sekolah dan pesantren. Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk memberikan asupan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak dan santri yang berisiko mengalami kekurangan gizi.

Dalam pertemuannya dengan KH Yahya Cholil Staquf, Dadan memastikan bahwa program makan bergizi gratis akan tetap berlangsung tanpa gangguan, meskipun bulan Ramadan 1446 H/2025 M akan segera tiba. Ramadan sering kali memengaruhi pola makan masyarakat, namun pemerintah memastikan bahwa program ini tetap berjalan baik di sekolah maupun pesantren untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak dan santri.

Dadan menegaskan bahwa meskipun bulan Ramadan mengubah pola waktu makan, pemerintah memastikan program makan bergizi tetap dilaksanakan dengan baik di pesantren dan sekolah. Biasanya, selama Ramadan, waktu makan terbatas pada saat sahur dan berbuka puasa. Namun, dengan adanya program ini, santri dan siswa tetap bisa mengakses makanan bergizi yang diperlukan untuk menunjang aktivitas belajar dan ibadah mereka selama bulan puasa.

"Program makan bergizi gratis tetap akan berjalan di pesantren dan sekolah-sekolah, meskipun ada penyesuaian waktu makan selama Ramadan. Kami akan memastikan semua pihak dapat menjalankan program ini tanpa mengurangi kualitas gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak dan santri," ujar Dadan Hindayana.

Program ini memberikan manfaat yang besar, terutama bagi anak-anak dan santri yang tinggal di pesantren dan sekolah dengan keterbatasan fasilitas. Selain memastikan mereka mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi, program ini juga berfokus pada pencegahan malnutrisi yang dapat memengaruhi perkembangan fisik dan intelektual mereka. Hal ini sangat penting agar generasi muda Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas.

KH Yahya Cholil Staquf mendukung penuh kelanjutan program ini, mengingat pesantren sebagai tempat pendidikan yang memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Ia juga menekankan bahwa dengan adanya program makan bergizi ini, santri dapat tetap fokus pada kegiatan belajar dan ibadah mereka meskipun dalam bulan Ramadan.

Ke depannya, pemerintah berencana untuk memperluas cakupan program ini ke lebih banyak pesantren dan sekolah, khususnya di daerah-daerah yang masih memiliki masalah dalam pemenuhan gizi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang terabaikan dari segi gizi, baik di bulan Ramadan maupun di hari-hari biasa.

"Program ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas. Kami berharap bisa terus memperluas program ini ke lebih banyak daerah dan pesantren di seluruh Indonesia," tutup Dadan Hindayana.

Program makan bergizi gratis yang tetap berjalan selama Ramadan ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk memastikan pemenuhan gizi bagi anak-anak dan santri di seluruh Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PBNU, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan generasi muda Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved