Presiden Prabowo Ciri Negara Gagal Adalah Tentara dan Polisi yang Gagal
Tanggal: 31 Jan 2025 18:36 wib.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa keberhasilan sebuah negara sangat bergantung pada kinerja Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Hal ini ia sampaikan saat memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/1/2025).
Menurut Prabowo, TNI dan Polri adalah cerminan dari Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Keberadaan kedua institusi ini merupakan wujud dari kehadiran negara dalam melindungi rakyat, menegakkan hukum, serta menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa TNI dan Polri bukan sekadar institusi keamanan, tetapi juga simbol eksistensi negara. "Tentara dan polisi adalah pilar negara. Jika dua pilar ini gagal menjalankan tugasnya, maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara gagal," ujar Prabowo.
Prabowo juga menekankan bahwa keberhasilan negara tidak hanya diukur dari ekonomi dan pembangunan infrastruktur, tetapi juga dari stabilitas keamanan. Ia menyebutkan bahwa di negara-negara yang mengalami kehancuran, pemerintahan cenderung kehilangan kendali atas aparat keamanan, sehingga berujung pada chaos dan konflik berkepanjangan.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut bahwa TNI dan Polri merupakan perwujudan dari penegakan kedaulatan negara, pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945, serta penerapan hukum dan kebijakan pemerintah.
“Keberadaan TNI dan Polri adalah wujud dari penegakan hukum, kedaulatan negara, serta implementasi dari Undang-Undang Dasar, peraturan presiden, hingga kebijakan pemerintah,” ujar Prabowo.
Ia pun mengingatkan bahwa tantangan di masa depan semakin kompleks, mulai dari ancaman terorisme, konflik siber, disinformasi, hingga gangguan keamanan dalam negeri. Oleh karena itu, Prabowo meminta agar TNI dan Polri selalu solid, profesional, dan siap menghadapi berbagai tantangan.
Prabowo juga menyoroti pentingnya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk TNI dan peningkatan kualitas SDM di kepolisian. Menurutnya, negara harus mendukung anggaran yang memadai bagi TNI dan Polri agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal.
“Kita harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan kapasitas para aparat keamanan kita. Tidak ada negara yang kuat tanpa tentara dan polisi yang profesional serta berdedikasi tinggi,” jelasnya.
Ia pun berjanji bahwa pemerintah akan terus memperkuat sektor pertahanan dan keamanan demi memastikan Indonesia tetap stabil, aman, dan berdaulat.
Di akhir arahannya, Prabowo mengingatkan bahwa soliditas antara TNI dan Polri sangat penting. Ia meminta kedua institusi ini untuk terus menjaga hubungan yang harmonis dan bekerja sama dalam menjaga keamanan serta menegakkan hukum di Indonesia.
“Jika TNI dan Polri kuat, maka rakyat akan merasa aman, negara akan sejahtera, dan Indonesia akan semakin maju. Namun, jika kedua institusi ini lemah, maka kita harus waspada karena itu tanda awal dari negara gagal,” tutup Prabowo.