Sumber foto: Google

Pramono: Ondel Ondel Warisan Budaya Betawi, Jangan Dipakai Ngamen

Tanggal: 29 Mei 2025 18:02 wib.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini menegaskan pentingnya menjaga dan menghargai ondel-ondel sebagai salah satu warisan budaya Betawi yang sangat berharga. Menurutnya, ondel-ondel seharusnya bukan hanya dilihat sebagai simbol budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi Jakarta, tetapi juga harus diperlakukan dengan penghargaan yang lebih tinggi oleh masyarakat. Dalam pandangannya, penggunaan ondel-ondel untuk mengamen di jalanan merupakan bentuk penyalahgunaan yang perlu diatasi.

Ondel-ondel, yang memiliki ciri khas dengan ukuran besar dan berwarna-warni, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jakarta. Biasanya, ondel-ondel digunakan dalam berbagai acara adat dan perayaan, memberikan nuansa budaya yang khas dan kental. Namun, dengan maraknya praktik mengamen menggunakan ondel-ondel, Pramono merasa bahwa makna dan nilai dari warisan budaya ini semakin kabur. 

Dengan latar belakang tersebut, Pramono berencana membuat regulasi yang melarang penggunaan ondel-ondel untuk mengamen. Ia berharap dengan adanya aturan ini, masyarakat dapat lebih menghargai ondel-ondel sebagai bagian dari kebudayaan Jakarta. Menurutnya, mengamen bukanlah cara yang tepat untuk memanfaatkan ondel-ondel, karena hal itu justru dapat merendahkan nilai dan makna yang terkandung di dalamnya. "Saya ingin agar ondel-ondel bukan hanya dilihat dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi nilai budaya yang harus kita jaga," ungkapnya.

Pramono menekankan bahwa ondel-ondel harus dirawat dan dipelihara dengan baik, sebagai representasi budaya Betawi yang seharusnya mendapat tempat terhormat dalam masyarakat. Menurutnya, penggunaan ondel-ondel untuk mencari uang di jalanan tidak mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Betawi. Hal ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenali dan mencintai warisan budaya mereka sendiri.

Regulasi yang direncanakan oleh Pramono juga diharapkan dapat melindungi para seniman dan pelaku seni tradisional yang ingin melestarikan seni pertunjukan ondel-ondel dalam konteks yang tepat. Dengan adanya aturan ini, diharapkan terjadi peningkatan nilai ekonomi bagi para seniman yang mementaskan ondel-ondel di berbagai acara resmi dan festival budaya, bukan di trotoar atau pinggir jalan. Gubernur Anung percaya bahwa dengan cara ini, ondel-ondel akan kembali kepada tujuannya semula, yaitu sebagai bagian dari kebudayaan, bukan sebagai alat pencari nafkah yang terpinggirkan.

Kebangkitan kembali penghargaan terhadap budaya Betawi juga bisa menjadi langkah strategis untuk mendorong wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengenal lebih dalam mengenai ondel-ondel dan kebudayaan Jakarta. Dengan promosi yang tepat, ondel-ondel bisa menjadi daya tarik tersendiri dan menambah kekayaan budaya yang ada di Jakarta.

Gubernur Jakarta Pramono Anung berharap regulasi ini mendapatkan dukungan dari semua pihak, mulai dari masyarakat, seniman, hingga pemerintah. Pendekatan holistik untuk menghargai dan merawat ondel-ondel sedemikian rupa diharapkan akan melahirkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya pelestarian budaya Betawi. Hal ini demi memastikan bahwa ondel-ondel tetap ada dalam ingatan dan kehidupan masyarakat Jakarta dan tidak hanya menjadi objek wisata atau alat untuk mengamen semata.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved