Prabowo Pimpin Revolusi Hijau Tanam Padi Serentak di Lahan 1,3 Juta Hektare: RI Siap Stop Impor Beras
Tanggal: 25 Apr 2025 18:53 wib.
Langkah konkret menuju swasembada pangan kembali diperlihatkan Pemerintah Indonesia melalui kegiatan Tanam Padi Serentak Nasional yang digelar pada Rabu (23/4/2025). Presiden Prabowo Subianto turun langsung memimpin kegiatan ini dari Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Momentum ini menjadi simbol dimulainya revolusi hijau baru dalam sektor pertanian nasional.
Kegiatan yang menyatukan kekuatan para petani, TNI, hingga jajaran pemerintahan ini tak hanya berlangsung di satu titik. Seremoni tanam padi dilakukan serentak di 160 kabupaten seluruh Indonesia, sebagai wujud sinergi nasional dalam mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan.
Mengandalkan teknologi drone canggih, tanam padi kali ini dilakukan dengan efisiensi tinggi. Drone pertanian digunakan untuk menebar benih, memetakan lahan, dan memantau pertumbuhan padi. Teknologi ini menjadi simbol transformasi pertanian Indonesia menuju era modern yang ramah lingkungan dan berbasis data.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menegaskan bahwa Indonesia siap mengakhiri ketergantungan impor beras. “Kita buktikan, bangsa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri. Kita punya tanah subur, petani hebat, dan semangat besar. Kita hanya butuh manajemen dan teknologi yang baik,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan target besar yang sedang dikejar pemerintah, yakni mencapai luas tanam 1,3 juta hektare hanya dalam bulan April 2025. Dari total luas tanam itu, diperkirakan dapat menghasilkan 7,5 juta ton gabah. Jumlah ini diyakini akan sangat signifikan untuk memperkuat stok beras nasional dan menurunkan ketergantungan pada impor.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah, BUMN pertanian, serta kelompok tani di berbagai wilayah. Dengan semangat gotong royong, program ini menjadi momentum penting untuk menyatukan seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Selain menjadi program jangka pendek untuk meningkatkan produksi, Tanam Padi Serentak ini juga bagian dari grand design pertanian nasional di era pemerintahan Prabowo. Pemerintah berkomitmen memperkuat rantai pasok, memperbaiki sistem irigasi, hingga memperluas akses pembiayaan petani.
“Revolusi hijau ini tidak berhenti di tanam padi saja. Kita siapkan ekosistem pertanian yang tangguh dari hulu ke hilir. Termasuk membangun food estate, digitalisasi data pertanian, dan pasar yang adil bagi petani,” kata Mentan Amran.
Langkah besar ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan. Banyak pengamat menilai, jika langkah ini berhasil konsisten dijalankan, Indonesia berpotensi menjadi lumbung pangan Asia Tenggara dan mengakhiri ketergantungan terhadap pasar beras internasional.
Kini, semua mata tertuju pada keberhasilan tanam serentak 1,3 juta hektare ini. Jika target 7,5 juta ton gabah tercapai, maka Indonesia semakin dekat dengan impian swasembada pangan yang selama ini hanya jadi wacana.
Presiden Prabowo menutup kegiatannya dengan menegaskan, “Hari ini kita tanam padi, besok kita tuai kedaulatan.”