Sumber foto: Google

Prabowo Ingin Biaya Haji Diturunkan Lagi: Harus Lebih Murah dari Malaysia

Tanggal: 5 Mei 2025 09:20 wib.
Tampang.com | Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umroh 2F di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (4/5/2025). Dalam pidatonya, Presiden menyoroti pentingnya fasilitas khusus bagi jemaah haji dan umroh Indonesia, yang jumlahnya hampir mencapai 2,2 juta orang per tahun.

Revitalisasi terminal ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah. Presiden Prabowo mengapresiasi kerja keras berbagai pihak yang telah menyukseskan proyek ini, termasuk Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura II, serta Kementerian Agama. Terminal 2F kini dilengkapi berbagai fasilitas modern, termasuk ruang tunggu nyaman, jalur pemeriksaan cepat, serta area ibadah yang lebih luas.

Namun, di balik semangat peresmian, Prabowo menyampaikan kritik tajam terhadap biaya haji yang dinilai masih terlalu mahal. Meski pemerintah telah menurunkan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) sebesar Rp 4 juta, ia menegaskan bahwa pengurangan ini belum cukup signifikan. “Biaya haji kita masih lebih mahal dibanding Malaysia. Saya minta agar bisa diturunkan lagi,” tegasnya di hadapan para pejabat dan tamu undangan.

Prabowo menganggap Indonesia memiliki potensi besar untuk efisiensi penyelenggaraan haji, mengingat skala jumlah jemaah yang besar. Dengan sistem manajemen yang lebih transparan dan efisien, ia yakin Indonesia bisa menekan biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Ia menambahkan, “Kalau Malaysia bisa lebih murah, kita juga harus bisa. Bahkan, kita harus lebih baik dan lebih murah.”

Pernyataan ini langsung menjadi perhatian publik dan menuai berbagai respons di media sosial. Banyak netizen mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto, terutama karena haji merupakan ibadah penting yang seharusnya dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat. Tak sedikit yang berharap reformasi menyeluruh dalam tata kelola haji dan umroh dapat segera diwujudkan.

Menteri Agama yang turut hadir dalam peresmian menyambut baik arahan Presiden. Ia menyatakan akan mengkaji ulang komponen biaya dan mencari solusi agar pelayanan tetap optimal, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Di sisi lain, pengamat ekonomi menilai upaya ini perlu disertai evaluasi menyeluruh terhadap sistem subsidi, pengelolaan dana haji, serta efisiensi birokrasi antar-lembaga.

Terminal Khusus Haji dan Umroh 2F menjadi simbol transformasi pelayanan ibadah di era pemerintahan baru. Namun, tantangan sebenarnya kini terletak pada bagaimana mewujudkan ibadah haji yang terjangkau, adil, dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved